Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional
Hamid Muhammad mengaku sangat malu dengan aksi kekerasan yang dilakukan
pelajar. Pada Senin lalu, terjadi pengeroyokan oleh siswa-siswa SMA
Negeri 6 Jakarta Selatan terhadap sejumlah wartawan. Hal itu
mengakibatkan para wartawan mengalami luka-luka, sejumlah siswa juga
dilaporkan mengalami hal yang sama.Menurut Hamid, pihaknya malu
karena aksi pengeroyokan itu terjadi tidak jauh dari kantor Kemdiknas
yang terletak di kawasan Jalan Jenderal Sudirman. Ia juga mengatakan,
aksi kekerasan yang dilakukan pelajar juga berbanding terbalik dengan
gerakan pendidikan karakter yang tengah digaungkan.
"Kami sangat
malu karena seharusnya sekolah-sekolah di Ibu Kota negara memberikan
contoh baik. Ini malah mempertontonkan tindak kekerasan yang sangat
bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan. Semangat pendidikan karakter
dijawab dengan aksi semacam itu," kata Hamid, Rabu (21/9/2011), di
Jakarta.
Oleh karena itu, ia mengaku telah meminta jajarannya
untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk
melakukan identifikasi hal-hal yang memicu terjadinya aksi pengeroyokan
itu, termasuk sekolah-sekolah lain yang selama ini tercatat sering
terlibat tawuran dan tindak kekerasan di lingkungan sekolah. Menurut
Hamid, Kemdiknas ataupun Disdik DKI Jakarta bertanggung jawab dalam
membuat regulasi kontrol di sekolah secara komprehensif.
"Kami akan tangani secara terintegrasi. Kami tidak mau mempertontonkan hal seperti kemarin," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar