KONSOLIDASI BISNIS
KENAPA PERLU KONSOLIDASI
Secara alamiah usaha yang dimulai dengan skala kecil perorangan mengalami fase-fase perkembangan mulai dari start up, bertahan hidup dan tumbuh. Pada saat perusahaan mencapai periode tumbuh maka perlu dilakukan konsolidasi dengan serius, jika konsolidasi dilakukan setengah hati maka perusahaan akan mengalami stagnasi atau malah mundur.
Empat fase perkembangan usaha ditandai mulai tahap perusahaan yang baru MULAI USAHA dimana perusahaan masih rugi, selanjutnya akan beranjak memasuki PERIODE BERTAHAN HIDUP. Periode ini adalah lanjutan masa belajar bagi perusahaan, kekurangan pengalaman dan jaringan bisnis yang belum tumbuh membuat manajemen sering membuat kesalahan, Periode ini ditandai oleh penjualan belum stabil, naik turun dengan cepat, pasar belum kuat, sales kecil, belum terarah jelas, motivasi mulai labil, sering kali kurang kreatif dan inovatif (produk/pasar), biasanya pengusaha cenderung tertutup, strategi pemasaran lemah atau bahkan tidak ada dan belum ada manajemen usaha (tidak merasa perlu) serta sumber modal yang terbatas mulai menipis.
Setelah perusahaan cukup mengenal lingkungan bisnisnya, jaringan mulai terbentuk, kesalahan operasional mulai berkurang maka perusahaan akan memasuki PERIODE TUMBUH, dengan ciri-ciri penjualan meningkat tajam dengan cepat, sering menolak permintaan, pasar tidak mampu dipenuhi seluruhnya, kapasitas tidak memadai, umumnya “over confidence” (investasi tidak tepat), hanya sedikit yang peningkatan penjualannya disebabkan strategi pemasaran yang baik, manajemen produksi tidak mendukung (produk gagal/reject meningkat), manajemen usaha belum teratur, modal kerja tidak pernah cukup, muncul pesaing baru (biasanya harga lebih rendah)
Sampai pada satu titik tertentu perusahaan harus melakukan konsolidasi karena kondisi usahanya mulai mengalami kesulitan mempertahankan pertumbuhan penjualan, tingkat pertumbuhan pasar mulai lambat, persaingan yang makin ketat harga, kualitas, pesaing terus bertambah, marjin laba statis. Kondisi ini akan dialami jika strategi pengembangan usaha tidak ada, sasaran masih jangka pendek, umumnya hanya administrasi keuangan yang baik, pengembangan pasar dan produk dilakukan sporadis tidak sistimatis, penjualan tidak naik cenderung statis, produksi dibawah kapasitas bahkan akan cenderung surut jika konsolidasi tidak dilakukan sama sekali, penjualan menurun drastis, tidak mampu lagi bersaing dipasar, likuiditas makin sulit, kapasitas produksi akan terus menurun. Kondisi ini sering terjadi pada usaha kecil yang beranjak menjadi perusahaan menengah
APA ITU KONSOLIDASI ?
Konsolidasi adalah menyatukan seluruh sumber daya, peluang dan kekuatan untuk memenangkan persaingan jangka panjang, Memenangkan persaingan berarti menjadi yang terbaik dalam melayani kebutuhan konsumen/klien saat ini dan dimasa datang. Konsolidasi dilakukan dengan mengevaluasi kondisi usaha saat ini, diteruskan dengan pengembangan strategi usaha jangka panjang, strategi tersebut dibuat lebih terperinci dalam bentuk perencanaan dengan sasaran bergerak ke jangka menengah dan panjang yang meliputi pengembangan sistem manajemen agar perencanaan dan implementasi bisa sejalan, memberikan perioritas pada pengembangan yang dilakukan secara terus menerus, pengembangan pasar dilakukan sistimatis dan efisiensi menjadi acuan prestasi.
BAGAIMANA PROSES KONSOLIDASI DILAKUKAN
Banyak hal yang harus dilakukan untuk menyatukan seluruh sumber daya, peluang dan kekuatan untuk memenangkan persaingan jangka panjang, anda mungkin perlu membenahi manajemen operasi, atau merubah oreintasi pasar, revitalisasi mesin dan teknologi, terus pengembangan produk dan lain-lainnya, sementara perlu diperhatikan setiap aktifitas membutuhkan sumber daya dimana dalam bisnis sumber daya selalu terbatas. Adalah tugas manajemen untuk membuat perioritas, memuntuskan bagaimana melakukannya, kapan dilakukan, siapa yang melakukan bagaimana tahap-tahap pelaksanaannya.
Sampai saat ini kita baru mengeksplorasi masalah, dalam bisnis menemukan masalah adalah langkah awal menyelesaikan masalah, tahap berikutnya adalah menetapkan perioritas masalah yang harus dipecahkan atau boleh jadi menetapkan mana yang dijadikan masalah, Hal ini sangat terkait dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, karena semua masalah dalam usaha berasal dari satu hal yakni terjadinya perbedaan antara situasi dan kondisi yang dihadapi dengan yang diinginkan. Dengan demikian kegiatan utama konsolidasi usaha adalah menetapkan tujuan dan sasaran bisnis yang ingin anda capai, mengeksplorasi masalah saat ini dan yang akan muncul dimasa datang dalam pengerjaannya, selanjutnya mencari solusi berbagai masalah tersebut harus untuk dirangkai dalam program kerja yang terintegrasi sehingga bisa dikerjakan secara konsisten.
Sampai disini mungkin bisa kita sepakati permasalahan yang harus dipecahkan tahap awal adalah tujuan dan sasaran bisnis yang ingin anda capai dimasa datang atau posisi seperti apa bisnis anda lima atau sepuluh tahun mendatang. Permasalahan dalam menetapkan sasaran bisnis adalah :
1. Menarik garis antara sasaran yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi usaha dan lingkungan usaha saat ini, garis
tersebut adalah sasaran antara atau tahap-tahap pengerjaannya.
2. Memperkirakan kondisi lingkungan atau peluang dan tantangan dimasa datang sehingga sasaran yang ingin anda capai lebih
realistis.
Tahap berikutnya menjalin program kerja dalam program konsolidasi bisnis yang terdiri dari :
1. Strategi jangka panjang 5 sd. 10 tahun yang terdiri dari visi, misi dan:
Sharing pasar dan positioning
Sasaran Investasi/kapasitas operasional
Sasaran formasi dan keunggulan SDM
Sasaran pengembangan teknologi
Sasaran posisi keuangan
2. Jangka menengah 2 sd. 5 tahun
Rencana kedalaman produk
Rancangan jaringan distribusi
Rencana Investasi
Rencana pengembangan SDM
Rencana pengembangan teknologi
Proyeksi keuangan
3. Jangka pendek 0 sd. 2 tahun
Program investasi jangka pendek dan pengembangan produk
Program promosi, konsolidasi jaringan distribusi
Program peningkatan efisiensi dan efektifitas operasional
Program peningkatan kapasitas SDM
Rencana keuangan
artikel dari Nurdizal M Rachman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar