Apakah Tujuan Pembangunan Millennium?
Tujuan Pembangunan Milenium (“Millennium Development Goals”, atau MDGs) mengandung delapan tujuan sebagai respon atas permasalahan perkembangan global, yang kesemuanya harus tercapai pada tahun 2015. Tujuan Pembangunan Milenium adalah hasil dari aksi yang terkandung dalam Deklarasi Milenium yang diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangi oleh 147 kepala Negara dan pemerintahan pada UN Millennium Summit yang diadakan di bulan September tahun 2000.
Delapan butir MGDs terdiri dari 21 target kuantitatif dan dapat diukur oleh 60 indikator.
Tujuan 1: Memberantas kemiskinan ekstrim dan kelaparan
Tujuan 2: Dicapainya pendidikan tingkat dasar yang merata dan universal
Tujuan 3: Memajukan kesetaraan gender
Tujuan 4: Mengurangi tingkat mortalitas anak
Tujuan 5: Memperbaiki kualitas kesehatan ibu hamil
Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lain
Tujuan 7: Menjamin kelestarian lingkungan
Tujuan 8: Menjalin kerjasama global bagi perkembangan kesejahteraan
Tujuan Pembangunan Millennium:
menyintesis dalam satu paket komitmen-komitmen terpenting yang dibuat secara terpisah-pisah dalam berbagai konferensi dan pertemuan tingkat tinggi internasional yang diadakan pada tahun 1990-an;
merespon secara eksplisit tentang interdependensi antara pertumbuhan, upaya pembasmian kemiskinana dan perkembangan yang berkesinambungan;
mengenali bahwa upaya perkembangan bergantung kepada pemerintahan yang demokratis, pengaturan oleh hukum, kehormatan pada hak azasi manusia, perdamaian dan keamanan hidup;
mempunyai tenggat waktu dan target yang dapat diukur beserta dengan indikator dalam memantau kemajuan, dan;
membawa dalam kebersamaan, sebagaimana terkandung pada Tujuan 8, tanggung jawab dalam memajukan Negara berkembang dengan Negara maju, dalam kerjasama global yang dituangkan dalam International Conference on Financing for Development di Monterrey, Mexico pada bulan Maret tahun 2002, and juga pada Johannesburg World Summit on Sustainable Development pada bulan Agustus tahun 2002.
Implementasi Tujuan Pembangunan Milenium
Pada tahun 2001, menanggapi permintaan dari para pemimpin dunia, Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa menghadirkan Perencanaan Menuju Pengimplementasian Deklarasi Milenium (“Road Map towards the Implementation of the United Nations Millenium Declaration”). Perencanaan tersebut merupakan ikhtisar yang terpadu dan komprehensif menguraikan berbagai strategi potensial dalam memenuhi tujuan dan komitmen dari Deklarasi Milenium.
Sejak itu, peta strategis tersebut telat menelurkan laporan tahunan. Isi laporan tahunan 2002 memfokuskan pada kemajuan dibuat dalam pencegahan konflik bersenjata dan pencegahan penyakit menular, termasuk HIV/AIDS dan Malaria. Laporan tahunan 2003 menekankan pada strategi perkembangan dan strategi perkembangan berkelanjutan. Tahun 2004 berfokus pada keterpisahan digital dan pengekangan kriminal antar Negara.
Pada tahun 2005, Sekretaris Jendral menyiapkan laporan terpadi berjangka lima tahun berisi kemajuan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium. Laporan ini meninjau ulang implementasi dari keputusan yang diambil dari hasil berbagai konferensi dan sesi khusus yang membahas negara-negara yang paling tidak berkembang, kemajuan dalam memerangi HIV/AIDS dan pendanaan untuk perkembang dan perkembangan yang berkelanjutan.
Tujuan 1: Mengentaskan kemiskinan ekstrim dan kelaparan
Indikator
Tujuan 1a: Mengurangi hingga setengahnya Penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan ekstrim
1.1 Proporsi penduduk yang hidup di bawah $1 (PPP) per hari
1.2 Rasio kesenjangan tingkat kemiskinan
1.3 Porsi dari populasi dalam kategori 20% penduduk termiskin dalam konsumsi nasional
Target 1b: Mencapai ketenagakerjaan yang produktif dan pekerjaan layak merata, termasuk wanita dan usia muda
1.4 Tingkat pertumbuhan produk nasional bruto per orang
1.5 Rasio tingkat keperkerjaan penduduk
1.6 Proporsi penduduk yang bekerja dan berpenghasilan $1 (PPP) per hari
1.7 Proporsi tenaga kerja yang menghidupi diri sendiri dan yang menghidupi keluarga di dalam angka total penyerapan tenaga kerja
Target 1c: Mengurangi Jumlah penduduk yang menderita kelaparan hingga setengahnya
1.8 Jumlah balita dengan berat badan di bawah normal
1.9 Proporsi penduduk yang mengkonsumsi nilai gizi kalori di bawah standar minimum
Tujuan 2: Mencapai pendidikan dasar untuk semua
Indicators
Target 2a: Memastikan anak laki-laki dan perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar
2.1 Netto jumlah pendaftaran pendidikan dasar
2.2 Proporsi pelajar yang menyelesaikan pendidikan dari Kelas 1 hingga kelas akhir di pendidikan dasar
2.3 Tingkat kemampuan baca-tulis laki-laki dan perempuan usia 15-24 tahun
Tujuan 3: Memajukan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan
UNDP bekerja dengan dan berpihak kepada wanita dalam advokasi kebijakan, perkembangan kapasitas wanita dan mendukung rancangan kesetaraan gender dengan berkolaborasi dengan UNIFEM.
Indikator
Target 3a: Menghapus ketimpangan gender di tingkat pendidikan sekolah dasar dan menengah pada tahun 2005, dan pada semua tingkat pendidikan pada tahun 2015
3.1 Rasio anak laki-laki dengan anak perempuan yang mengenyam pendidikan tingkat dasar, menengah dan lanjut
3.2 Proporsi dari wanita sebagai pekerja upahan di sektor non-pertanian
3.3 Proporsi perwakilan wanita dalam parlemen nasional
Tujuan 4: Mengurangi tingkat kematian anak
Indikator
Target 4a: Mengurangi tingkat kematian anak usia 0-5 tahun hingga dua per tiga bagian
4.1 Angka kematian balita
4.2 Angka kematian bayi
4.3 Jumlah bayi usia satu tahun yang diimunisasi campa
Tujuan 5: Memperbaiki kualitas kesehatan ibu
Indikator
Target 5a: Mengurangi angka kematian ibu hingga 75%
5.1 Angka mortalitas ibu
5.2 Jumlah proses kelahiran yang ditangani oleh tenaga medis terlatih
Target 5b: Menyediakan akses kepada kesehatan reproduksi secara merata
5.3 Tingkat penggunaan kontrasepsi
5.4 Tingkat kelahiran remaja
5.5 Jaminan perawatan pra-kelahiran (sekurang-kurangnya satu kunjungan and minimal empat kunjungan)
5.6 Kebutuhan yang belom terpenuhi dalam hal keluarga berencana
Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS, malaria and penyakit menular lainnya
Indikator
Target 6a: Menghentikan dan mulai menurunkan kecenderungan penyebaran HIV/AIDS
6.1 Banyaknya penderita HIV berusia 15-24 tahun
6.2 Pengunaan kondom dalam aktivitas seksual resiko tinggi
6.3 Proporsi dari populasi usia 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan tentang HIV/AIDS yang komprehensif dan tepat
6.4 Rasio kehadiran di sekolah antara yatim piatu dengan bukan-yatim piatu berusia 10-14 tahun
Target 6b: Dicapainya akses perawatan secara merata dan universal bagi penderita HIV/AIDS pada tahun 2010
6.5 Proporsi dari populasi menderita infeksi HIV tingkat lanjut yang mempunyai akses kepada pengobatan antiretroviral
Target 6c: Menghentikan dan menurunkan kecenderungan penyebaran malaria dan penyakit menular lainnya
6.6 Jumlah insiden dan angka kematian karena Malaria
6.7 Proporsi balita yang tidur menggunakan tirai ranjang yang sudah mengandung insektisida
6.8 Proporsi balita yang menderita demam dan dirawat dengan obat-obatan anti-malaria yang tepat
6.9 Jumlah insiden, eksistensi umum, angka kematian karena tuberkulosa
6.10 Proporsi penyakit tuberkulosis (TBC) yang terdeteksi dan terobat dibawah supervisi langsung perawatan jangka pendek
Tujuan 7: Memastikan kelestarian lingkungan
Indikator
Target 7a: Mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program Negara; serta mengembalikan sumber daya alam yang hilang
Target 7b: Mengurangi kadar hilangnya keragaman alam dan menurunkan tingginya kadar kehilangan tersebut secara signifikan pada tahun 2010
7.1 Proporsi dari dataran hutan
7.2 Total emisi CO2, per kapita dan per $1 GDP (PPP)
7.3 Konsumsi bahan perusak ozon
7.4 Proporsi dari jumlah ikan dalam batasan aman lingkup hayati
7.5 Proporsi dari sumber air yang digunakan
7.6 Proporsi dari daratan dan laut yang terlindungi
7.7 Proporsi dari spesies yang terancam punah
Target 7c: Mengurangi hingga setengahnya jumlah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar
7.8 Proporsi dari populasi yang menggunakan sumber air minum berkualitas
7.9 Proporsi dari populasi yang menggunakan sarana sanitasi berkualitas
Target 7d: Tercapainya perbaikan yang berarti bagi kualitas hidup untuk sekurang-kurang 100 juta penduduk yang tinggal di daerah kumuh pada tahun 2020
7.10 Proporsi dari penduduk kota yang hidup di wilayah kumuh
Tujuan 8: Mengembangkan kemitraan untuk pembangunan
Indikator
Target 8a: Mengembangkan sistem keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi, dan tidak diskriminatif.
Termasuk komitmen kepada sistem pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab, pengembangan kesejahteraan dan pengurangan tingkat kemiskinan pada taraf nasional dan internasional.
Target 8b: Mengatasi persoalan khusus Negara-negara yang paling tertinggal.
Hal ini termasuk akses bebas tariff dan bebas kuota untuk produk eksport mereka, meningkatkan pembebasan utang untuk negara berutang besar, penghapusan utang bilateral resmi dan memberikan ODA yang lebih besar kepada Negara yang berkomitmen menghapuskan kemiskinan.
Target 8c: Mengatasi kebutuhan khusus di negara-negara daratan dan kepulauan kecil (melalui Rencana Pelaksanaan Pembangunan Berkesinambungan untuk Negara kepulauan kecil, dan hasil dari sesi khusus dari Rapat Umum ke-22)
Target 8d: Menangani hutang negara berkembang melalui upaya nasional maupun Internasional agar pengelolaan hutang berkesinambungan dalam jangka panjang.
Beberapa dari indikator dibawah ini dimonitor secara terpisah bagi Negara paling tertinggal, Afrika, Negara daratan dan Negara kepulauan kecil.
Pembiayaan pembangunan (Official Development Assistance, atau ODA)
8.1 Netto dari ODA, total dan untuk Negara paling tertinggal, sebaga persentasi dari pendapatan nasional bruto donor OECD/DAC.
8.2 Proporsi dari total bilateral, alokasi sektor dari donor OECD/DAC untuk pelayanan kesejateraan pokok (pendidikan dasar, perawatan kesehatan pokok, nutrisi, air bersih dan sanitasi).
8.3 Proporsi dari bantuan bilateral resmi tidak terikat yang diberikan oleh donor OECD/DAC.
8.4 ODA yang diterima oleh Negara daratan sebagai proporsi dari produk nasional bruto Negara tersebut.
8.5 ODA yang diterima oleh Negara kepulauan kecil sebagai proporsi dari pendapatan nasional bruto Negara tersebut.
Akses pasar,
8.6 Proporsi dari total impor Negara maju (dalam nilai dan tidak termasuk barang senjata) dari negara berkembang dan paling tertinggal yang bebas bea cukai.
8.7 Tarif rata-rata yang dibebankan oleh Negara maju untuk produk pertanian, tekstil dan pakaian dari Negara berkembang.
8.8 Perkiraan bantuan di bidang pertanian sebagai persentasi dari produk nasional bruto.
8.9 Proporsi dari ODA yang tersedia untuk membantu pertumbuhan kapasitas perdagangan.
Pengelolaan hutang.
8.10 Jumlah Negara yang telah melaksanakan butir keputusan dan memenuhi komitmen HIPC (secara kumulatif).
8.11 Keringanan hutang sebagai tertuang dalam inisiatif HIPC dan MDRI.
8.12 Pelayanan hutang sebagai persentasi dari barang dan jasa ekspor.
Target 8e: Bekerjasama dengan Perusahaan Farmasi, memberikan akses untuk penyediaan obat-obatan penting dengan harga terjangkau di negara berkembang.
8.13 Proporsi dari populasi yang memiliki akses kepada obat-obatan esensial dengan harga terjangkau secara berkelanjutan.
Target 8f: Bekerjasama dengan swasta untuk memanfaatkan teknologi baru, terutama di bidang informasi dan komunikasi.
8.14 Sambungan telepon per 100 penduduk.
8.15 Pelanggan selular per 100 penduduk.
8.16 Pengguna Interner per 100 penduduk.
Strategi untuk Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)
UNDP mendukung strategi pembangunan nasional berbasis MDG
Sistem PBB membantu negara-negara meningkatkan kapasitas mereka untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs). Untuk mendukung usaha ini, UNDP dan Proyek Milenium telah merancang sebuah paket layanan yang komprehensif untuk mendukung strategi pembangunan nasional berbasis MDG. Layanan ini terfokus pada 3 pilar:
Diagnosis dan perencanaan investasi berbasis MDG (bantuan teknis dan keuangan yang diperlukan untuk mencapai MDGs dalam jangka panjang)
Memperluas pilihan kebijakan ( reformasi kebijakan sektoral dan lintas sektoral dan kerangka kerja yang dibutuhkan untuk mempercepat pemerataan pertumbuhan dan mempromosikan pengembangan daya manusia dalam jangka panjang); dan
Memperkuat kapasitas nasional ( memungkinkan layanan efektif pada tingkat nasional dan lokal)
Proyek Milenium
Proyek Milennium dikomisikan oleh Sekjen PBB pada 2002, bertujuan untuk mengusulkan strategi terbaik untuk mencapai MDGs dan mengembangkan rencana kerja yang nyata agar dunia dapat membalikkan masalah kemiskinan, kelaparan, dan penyakit yang dihadapi oleh milyaran orang.
Dipimpin oleh Profesor Jeffrey Sachs, Proyek Milenium merupakan badan penasehat independen dan mempresentasikan rekomendasi akhirnya, Investasi bagi Pembangunan: Sebuah Rencana Praktis untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Milenium kepada Sekretaris Jenderal pada January 2005.
Sebagian besar kinerja dari Proyek ini telah dilakukan oleh 10 divisi tematis dengan jumlah total lebih dari 250 ahli dari seluruh dunia yang meliputi: peneliti dan ilmuwan; pembuat kebijakan; perwakilan dari LSM, badan-badan PBB, bank dunia, IMF dan sektor swasta. Sejak pembentukannya, divisi-divisi tersebut telah melakukan penelitian ekstensif sesuai dengan bidang keahliannya untuk menghasilkan rekomendasi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium. Kinerja yang berkelanjutan dari Proyek ini dipimpin oleh seorang sekretariat yang berkedudukan di markas UNDP di New York.
Kemitraan
Kemitraan sangat penting untuk kinerja UNDP dan untuk mencapai MDGs. MDG yang kedelapan, “Membangun kemitraan global untuk pembangunan,” secara eksplisit meminta kemitraan, yang penting pada semua tingkat - lokal, nasional dan global-untuk pencapaian tujuh MDG yang lain dan nilai-nilai dan tindakan yang ditetapkan oleh Deklarasi Milenium (Millenium Declaration).
Mitra UNDP mencakup pemerintah, badan-badan PBB lainnya, institusi keuangan internasional, badan-badan bilateral, sektor swasta dan masyarakat sipil. Lintas negara dan daerah, UNDP sebagai jaringan pengembangan global PBB menggunakan keberadaan globalnya untuk menyatukan mitra-mitra dari berbagai latar belakang untuk berbagi keahlian, memulai usaha bersama dan mengembangkan solusi jangka panjang.
Tahukah anda?
Proyek Milenium merekomendasikan perusahaan-perusahaan dan organisasi swasta untuk berperan aktif dalam perancanangan kebijakan, inisiatif transparansi dan, dimana sesuai, kemitraan public-swasta. [sumber: Proyek Milenium]
Tentang MDGs: Peran UNDP
Mengkoordinasikan upaya-upaya global dan nasional
MDGs menyediakan kerangka kerja bagi seluruh sistem PBB dalam bekerja sama menghasilkan tujuan bersama. Jaringan pembangunan global UNDP di 166 negara secara khusus diposisikan untuk membantu advokasi perubahan, menghubungkan negara-negara dengan pengetahuan dan sumber daya, dan mengkoordinasikan upaya-upaya yang lebih luas pada tingkat negara. Kinerja UNDP terhadap MDGs berpedoman kepada Strategi Utama PBB dalam MDGs dan terfokus kepada:
Kampanye dan mobilisasi : Mendukung advokasi untuk MDGs dan bekerja dengan para mitra untuk memobilisasi komitmen dan kemampuan dari segmen masyarakat luas untuk membangun kepedulian tentang MDGs;
Analisis: Melakukan riset dan berbagi strategi terbaik untuk mencapai MDGs dalam hal praktek inovatif, reformasi kebijakan dan institusi, sarana implementasi kebijakan dan evaluasi pilihan-pilihan pembiayaan;
Pengawasan: Membantu negara-negara dalam melaporkan kemajuan menuju MDGs dan memantau perkembangannya;
Aktivitas operasional: bantuan yang diarahkan oleh tujuan untuk mendukung pemerintah untuk menyesuaikan MDGs dengan keadaan dan tantangan lokal; mengalamatkan kendala utama untuk mencapai MDGs.
Tahukan anda?
93 negara, dengan 62% dari populasi dunia, tidak berada di jalur untuk mengurangi sampai dua pertiga angka kematian anak di bawah lima tahun pada tahun 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar