JAKARTA: Indonesia akan mengangkat isu perkembangan usaha kecil menengah (UKM) pada pertemuan masyarakat Asean yang akan berlangsung pada 2 Mei 2011 di Gedung Smesco UKM Indonesia, Jakata Selatan.
I Wayan Dipta, Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya KUMKM
Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan, Indonesia selaku tuan rumah
pertemuan, berkepentingan langsung terhadap isu tersebut, sehingga
mengedepankan tema tentang perkuatan UKM.
Tema yang diusung pada pertemuan tersebut adalah Towards
Inproving Policy Regime for SME’s in The Asean. Pada awal acara tersebut, Wayan
Dipta akan tampil pertama untuk mengawali pertemuan, dan direncanakan ditutup
Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan.
”Kenapa kita menangkat isu tentang perkembangan UKM?
Karena selama ini 4 pilar dalam rangka menuju masyarakat Asean, yakni UKM,
kurang tersentuh. Itu sebabnya Indonesia akan memilih pemberdayaan sektor
riil,” ujar I Wayan Dipta kepada Bisnis, hari ini.
Adapun yang terkait langsung terhadap pengembangan UKM
dari 4 pilar itu tercantum pada pilar ketiga, yakni pembangunan ekonomi secara
merata di kawasan Asia Tenggara. Para pemimpin Asean bahkan dinilai belum
memiliki perhatian khusus terhadap sektor ini.
Tema itu kata dia, sangat pantas diangkat, karena di
Asean tercatat pelaku ekonomi masih didominasi oleh pelaku UKM hingga 96%
lebih. Kontribusi UKM pada PDB masing-masing angota Asean bahkan mencapai
30-57%.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, sektor UKM mampu
menjadi andalan karena persentasenya mencapai antara 50-98%. Akan tetapi, dari
sisi ekspor, kontribusi UKM Asean masih mencapai angka antara 19-31%.
Melalui pertemuan antar masyarakat pelaku UKM Asia
Tenggara ini, Wayan Dipta optimistis bisa menjadi batu loncatan ke depan.
Sebab, setelah itu akan ditindaklanjuti demean pertemuan tingkat menteri oleh
seluruh negara anggota.
“Kalau dalam konteks penjabaran 4 pilar
tersebut tidak bisa menyentuh perkembangan UKM, berarti ada yang tidak sempurna
dan ketinggalan. Oleh karena itu kita sebagai tuan rumah berupaya mengangkat
kembali sehingga pada 2015 kekuatan perekonomian Asean bisa merata.”
Menurut
Wayan, setelah pertemuan masyarakat UKM Asean selesai, dan dilanjutkan dengan
pertemuan setingkat menteri, lalu akan dikeluarkan semacam rekomendasi kepada
masing-masing Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar