BERANDA

Kamis, 28 April 2011

KHASIAT MAHKOTA DEWA

MAHKOTA DEWA
Mahkota dewa bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana, banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah Papua, Irian Jaya. Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo, makuto ratu, makuto rojo (Jawa). NAMA ASING - NAMA SIMPLISIA Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT DAN KHASIAT Buah berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan antikanker. Biji berracun. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioaktivitas ekstrak buah mahkota dewa dengan metode BSLT yang dilanjutkan dengan uji penapisan antikanker in vitro terhadap sel leukemia 1210, menunjukkan toksisitas yang sangat tinggi dan potensial sebagai antikanker. Identifikasi senyawa kimia aktif dalam ekstrak buah mahkota dewa didapat senyawa lignan yang termasuk dalam golongan polifenol dan senyawa syringaresinol (Dra. Vivi Lisdawati MSi, Apt., tesis S-2 di FMIPA UL Suara Pembaruan, Rabu, 9 April 2003).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.
INDIKASI
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk:
- disentri,
- psoriasis, dan jerawat.
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan:
- penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.
CARA PEMAKAIAN
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Perhatikan efek samping yang timbul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Disentri
Rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring clan minum airnya sekaligus. Lakukan 2--3 kali dalam sehari.
Psoriasis
Belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing separuhnya. Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.
Eksim, gatal-gatal
Cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut. Ganti 2--3 kali dalam sehari.
Catatan:
Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.
Bagian buah, terutama bijinya berracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, sampai pingsan.
Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.
Ibu hamil dilarang minum tanaman obat ini.
Komposisi :
Daun mahkota dewa mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol (lignan). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid.
Mahkota Dewa "Racun" Irian yang Berkhasiat
Gizi.net - Di Indonesia, tanaman mahkota dewa masih belum banyak dikenal sebagai tumbuhan obat-obatan. Sebagian orang malah kerap mengidentikkan tanaman ini dengan daun dewa dan sambung nyawa. Padahal, tanaman ini mengandung kahsiat yang melimpah untuk mengobati berbagai penyakit mematikan di Indonesia.

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (scheff) boerl, sinonimnya adalah Phaleria macrocarpa warb. Var. wichanii (val) back) ini berasal dari Irian. Tumbuhan berfamili Thymelaeceae ini, dikenal bangsa asing dengan nama The crown of God. Pohonnya diyakini mengeluarkan aura untuk meningkatkan derajat. Makanya, tak heran bila pohon ini dinamai pohon derajat yang tak jarang menjadi tanaman di depan rumah.

Ketinggian pohon ini maksimal mencapai lima meter. Buahnya berwarna merah menyala dan berkulit licin sebesar apel malang kecil. Bunganya harum berwarna putih berbentuk terompet majemuk sebesar bunga cengkih di ketiak daun dan batangnya.

Pengembangbiakan tanaman ini melalui bijinya. Seangkan pemeliharaannya tak rumit, hanya membutuhkan tanah gembur dan air. Pupuk yang digunakan hanya pupuk dasar.

Tanaman ini sudah dikenal khasiatnya di kalangan Keraton Mangkunegara, Surakarta dan Yogyakarta. Khasiatnya adalah mengobati luka dalam sekaligus obat luar seperti diabetes, lever dan pilek. Dari penelitian ilmiah, buah dan daunnya bisa mengatasi alergi seperti biduren, gatal-gatal, bersin-bersin dan sesak napas.

Dalam buku Inventaris tanaman obat Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes disebut bahwa tanaman ini berkhasiat obat anti tumor, obat disentri dan obat sakit kulit.

Mahkota dewa termasuk tanaman obat yang keras dan beracun. Menurut Ning Harmanto, yang aktif mengelola pembuatan obat-obatan tradisional, sebelum diramu, daun atau buahnya lebih baik dikeringkan. Bla dimakan segar, getahnya panas dan melepuhkan kulit dalam mulut.

Untuk minuman instan, dianjurkan untuk mencoba satu sendok teh dulu, diseduh dengan air panas. Sehari cukup satu kali dan minum menjelang tidur malam. Bila belum merasakan perubahan, barulah dosis ditambah menjadi satu sendok makan untuk segelas air. Untuk sakit yang agak parah bisa minum sehari dua kali.

Mengkonsumsi teh racikan dicoba dulu mulai dari tiga sampai lima irisan kecil saja, diseduh dengan air mendidih satu gelas atau direbus dengan tiga gelas air hingga menjadi hanya 0,5 gelas. Kemudian minum sedikit demi sedikit menjelang tidur malam selama tiga hari. Selanjutnya apabila penyakitnya cukup serius, dosis ditambah sedikit demi sedikit dari satu sendok teh hingga satu sendok makan.

Untuk mengatasi komplikasi beberapa penyakit, dianjurkan dalam bentuk ramuan dengan obat lain. Misalnya, racikan dan kapsul daun dewa untuk pembengkakan, pendarahan dan bersihkan racun. Kapsul sambiloto untuk anti biotik berbagai sakit infeksi, diabetes, alergi, dan flu.

Racikan dan kapsul temulawak untuk lever, mag, dan lancarkan peredaan darah. Racikan dan kapsul Curcuma zedoaria untuk kanker, keputihan, mag, dan pencernaan.

Kegunaan tanaman mahkota dewa ini tak lepas dari unsur yang dikandung di dalamnya. Dari hasil penelitian Dr Sumastudi dari Farmakologi UGM, senyawa kimianya antara lain, saponin, flafonoid dan beberapa senyawa lain, mempunyai efek antihistamin.*wed

Khasiat Mahkota Dewa
Tumbuhan dengan nama ilmiah Phaleria macrocarpa di kenal juga dengan nama simalakama (Melayu/Sumater), Makuto Dewo (Jawa). Tanaman ini berasal dari Papua dan sudah terkenal berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti: Diabetes Mellitus, Kanker dan Tumor, Hepatitis, Rematik dan Asam urat



1. Diabetes Mellitus
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
- Ambil 5-6 buah mahkota dewa, iris dan cuci bersih.
- Rebus bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
- Saring air rebusan, minum 3 kali sehari (masing-masing 1 gelas)

2. Kanker dan Tumor
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
- Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr temu putih, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr cakar ayam kering, cuci bersih semua bahan
- Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
- Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan

3. Hepatitis
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
- Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr pegagan, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr daun dewa, cuci bersih semua bahan
- Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
- Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.

4. Rematik dan Asam urat
Pengobatan: Minum air rebusan
Cara membuat:
- Campur 5 gram daging buah mahkota dewa dengan 15 gr akar sidaguri, 10 gr sambiloto kering, cuci bersih semua bahan
- Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas
- Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar