BERANDA

Jumat, 08 April 2011

Kredit Untuk UMKM

ANALISIS POTENSI PASAR KREDIT UKM



Potensi pasar kredit UK/UKM telah diakui oleh berbagai pihak sangat besar, secara makro, potensi tersebut dapat dilihat dari :
1. Jumlah UK/UKM sangat besar dan menyerap tenaga kerja sangat banyak
2. Membutuhkan pembiayaan untuk pengembangan usaha dan terbukti lebih bertahan diwaktu krisis 1997-1998
3. UK/UKM tidak mempermasalahkan bunga (BPR Bank Perkreditan Rakyat menjual kredit dengan bunga tinggi, rentenir jauh lebih tinggi)

Tetapi kenyataannya penyaluran kredit pada UKM masih kecil dibandingkan dengan usaha besar. Pemecahan masalah tersebut secara makro seperti kebijakan pemerintah mewajibkan Bank Umum untuk menyalurkan 20 % kredit kepada UKM dari total kreditnya,
KUT, program program promosi akses kredit UKM kepada lembaga keuangan dan lain-lainnya ternyata hasilnya masih jauh dari memuaskan. Hal ini selain karena ketidak mampuan UKM mengakses bank juga disebabkan oleh :
1. Officer Bank Kekurangan pengetahuan dan atau pengalaman, sehingga Bank kesulitan menilai prospek bisnis UKM, sehingga untuk meminimalisasi resiko menetapkan persyaratan jaminan yang ketat. Skema kredit UKM kurang bervariasi mengikuti variasi karakteristik usaha UKM spesifik.
2. Diantara UKM yang ada, Officer Bank kesulitan menemukan yang prospektif untuk dibiayai

Untuk mendorong penyelesaian masalah ditingkat mikro tersebut semestinya menjadi perioritas dalam mempromosikan akses kredit UKM pada lembaga keuangan. Secara teknis Bank harus punya target pasar spesifik untuk UKM sebagaimana juga Bank memiliki target pasar spesifik untuk usaha besar, tetapi menetapkan target pasar untuk UKM ternyata lebih rumit dari pada menetapkan target pasar kredit usaha besar, hal ini disebabkan :
1. Tidak tersedianya data sekunder yang memadai tentang UKM, data yang tersedia pada dinas`teknis dan BPS sangat tidak memadai sebagai pertimbangan dalam merumuskan target pasar kredit UKM.



2. Faktor lokalitas pada tingkat Kabupaten/propinsi bahkan pada tingkat wilayah yang lebih kecil sangat mempengaruhi potensi pengembangan UKM, dengan demikian data Nasional akan sangat bisa jika digunakan dalam memilih sektor UKM.
3. Pengelompokkan UKM selama ini berdasarkan sub sektor telah menjadi pola analisis, padahal pengelompokkan tersebut pada`dasarnya untuk kepentingan administrasi (Pemerintah & BI) bukan kepentingan analisis bisnis, Analisis yang paling rasional adalah berdasarkan rantai bisnis dan wilayah (wilayah yang dibatasi oleh keterkaitan pelaku bukan wilayah administrasi)

Karena sebagian besar UKM tidak memiliki dokumen usaha dan data tentang UKM sangat sedikit maka untuk bisa menyalurkan kredit kepada UKM, Bank perlu mengenal dengan baik karakteristik dan pola bisnis UKM, perlu cara lain dalam analisis pasar dan potensi sektor agar penyaluran kredit pada UKM tetap dengan pendekatan koridor biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar