BERANDA

Selasa, 31 Mei 2011

MANFAAT KULIT PISANG

Kulit pisang sering membuat orang jatuh terpeleset saat menginjaknya, sehingga dianggap sebagai sampah yang paling menyebalkan. Padahal sebenarnya kulit pisang punya beragam manfaat, mulai dari mengobati kutil hingga mengkilapkan sepatu.

Salah satu manfaatnya seperti yang pernah ditulis detikHealth adalah memurnikan air. Menurut sebuah penelitian di jurnal Industrial & Engineering Chemistry Research, kulit pisang bisa menyaring logam berat terutama timbal (Pb) dan tembaga (Cu).

Dalam penelitian tersebut, kulit pisang yang digunakan tidak dimodifikasi melainkan hanya dicincang kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam air ayng tercemar. Cincangan kulit pisang bisa dugunakan hingga 11 kali tanpa kehilangan kemampuannya untuk menyerap logam berat.

Sementara itu dikutip dari Re-nest.com, Minggu (13/3/2011), masih banyak manfaat lain dari kulit pisang selain untuk memurnikan air. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Meredakan nyeri

Minyak nabati yang terkandung dalam kulit pisang punya senyawa tertentu yang berkhasiat sebagai pereda nyeri. Tempelkan kulit pisang yang bersih dan masih segar untuk mengurangi rasa nyeri pada luka bakar atau tergores.

2. Mengatasi gatal

Gatal-gatal akibat gigitan serangga atau alergi ringan bisa diatasi dengan kulit pisang. Caranya cukup dengan menempelkannya di permukaan kulit yang terasa gatal.

3. Mengobati kutil

Kulit pisang diyakini punya aktivitas antivirus, sehingga banyak yang menggunakannya untuk mengusir kutil dari permukaan kulit. Caranya dengan menempelkan kulit pisang, lalu ditahan dengan plester dan dibiarkan hingga sembuh dengan sendirinya.

4. Mempercepat kesembuhan luka

Luka yang sudah mulai kering terasa gatal karena tertutup serpihan kulit mati yang mengeras. Serpihan itu bisa dihilangkan lebih cepat hanya dengan mengoleskan kulit pisang, karena akan bereaksi dengan enzim yang terkandung di dalamnya.

5. Menyuburkan tanah

Tidak hanya untuk campuran kompos, kulit pisang bisa langsung ditimbun begitu saja ke dalam tanah untuk menyuburkan tanaman di sekitarnya. Kulit pisang memiliki kandungan potassium yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.

6. Mengkilapkan tanaman hias

Berbagai tanaman hias semacam anthurium, gelombang cinta dan sejenisnya akan lebih menarik jika daunnya tampak hijau mengkilap. Gunakan sisi dalam kulit pisang yang teksturnya lunak untuk memolesnya, maka dedaunan itu akan mengkilap dan lebih tahan lama.

7. Mengkilapkan sepatu

Tidak perlu panik jika suatu saat kehabisan semir sepatu, asalkan ada pisang di lemari es. Kupas buahnya, lalu gunakan kulitnya untuk memoles sepatu kulit agar tampak mengkilap seperti habis disemir.

Pencegahan Dan Penanggulangan Narkoba

Penanggulangan Narkoba – Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat memprihatinkan dan cenderung semakin meningkat serta merupakan masalah bersama antara yang melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh komponen bangsa yang bersatu padu dalam suatu gerakan bersama untuk melaksanakan strategi ”menyeimbangkan dan memadukan pengurangan pemasukan dan pengurangan permintaan” sehingga program P4GN dapat berhasil guna yang meliputi bidang-bidang sebagai berikut
1. Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.
Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan lintas bidang terkait, meningkatkan kualitas individu aparat, serta menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen masyarakat melalui lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, pelajar, mahasiswa dan pemuda, pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada di masyarakat. (Pendidikan, Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak, Sosial-pemuda & OR Ekonomi-Tenaga Kerja). Mencegah terjadinya penyalahgunaan dan perredaran gelap, dengan upaya-upaya yang berbasiskan masyarakat mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen masyarakat dengan motto yang menjadi pendorong semangat adalah ”Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati”, adalah
Strategi pre-emtif (Prevensi Tidak Langsung)
Merupakan pencegahan tidak langsung yaitu, menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usahakegiatan dengan menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, dan daya tangkal masyarakat dan terbina kondisi, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
Strategi Nasional Usaha Promotif
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.
o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.
Strategi Nasional untuk Golongan Beresiko Tinggi
Strategi ini disisapkan khusus untk remajapemuda yang beresiko tinggi, yaitu mereka yang memepunyai banyak masalah, yang dengan edukasi preventif saja tidak cukup krena tidak menyentuh permasalahan yang mereka alami. Pada umumnya masalah-masalah tersebut, menyangkut kehidupan keluarga drop outputus sekolah, putus pacar, kehamilan diluar nkah, tekanan kelompok sebaya (peer group), glandangan dan anak terlantar, dan lain-lain.
Strategi Nasional untuk partisipasi Masyarakat
Strategi ini merupakan strategi pencegahan berbasis masyarakat, sebagai upaya untuk menggugah, mendorong dan menggerakan masyarakat untuk sadar, peduli, dan aktif dalam melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Suksesnya strategi ni sangat tertanggung pada partisispasi masyarakat dalam usaha-usaha promotif, edukasi prevensi, dan penanganan golongan beresiko tinggi. Kekuatan-kekuatan didalam masyarakat di mobilisir untuk secara aktif menyelenggarakan program-program dibidang-bidang tersebut ditas.
INDIKATOR KINERJA
Ukuran keberhasilan pelaksanaan pencegahan, pembrantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba ditunjukan oleh pencapaian indikator kinerja yang menunjukan keberhasilan pelaksanaan program adalah sebagai berikut
Bidang Pencegahan
Meningkatkan kesadaran masyarakat umum tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba
Meningkatnya pengetahuan masyarakat umum tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Terjadinya peubahan sikap masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Meningkatnya ketrapilan masyarakat terhadap penyalahgunaan Narkoba
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bahaya penyalahgunaan Narkoba.

Senin, 30 Mei 2011

Pengertian Biopori & Cara Membuat Lubang Resapan Biopori Air (LRB) Pada Lingkungan Sekitar Kita


Daerah yang memiliki lahan resapan air yang sangat sedikit sekali disertai dengan penggunaan air tanah yang sangat berlebihan menyebabkan penurunan permukaan tanah serta mengakibatkan sulitnya untuk mendapatkan air berkualitas baik dan cukup di kawasan tersebut.
Dengan demikian keseimbangan lingkungan yang harus terus menerus dilestarikan dan dijaga pun semakin rusak dan tidak terkendali. Untuk itulah diperlukan adanya gerakan pelestarian alam sekitar yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak serta berkesinambungan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah mengalirnya air hujan ke selokan yang kemudian terbuang percuma ke laut lepas adalah dengan pembuatan lubang biopori resapan atau LBR.
Arti definisi dan penmgertian lubang biopiro menurut organisasi.org adalah lubang yang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.
Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB :
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.
Cara Pembuatan Lubang Biopori Resapan Air :
1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.
3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.
4. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).

Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB

1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.

Menjaga kesehatan saat perubahan musim

Indonesia tanah air kita dikarunia banyak hal yang membuat bangsa lain terkesimah dan ingin memilikinya, baik hasil bumi, ternak dan kondisi alam yang menyejukkan pandangan yang diberikan oleh Rahmat Robbul alamin yang juga menganugrahi kita dengan 2 musim.
Dibulan desember ini perubahan musim pun berjalan dengan semestinya ada yang menjadi anugrah bagi mahluk-Nya ada juga yang menjadi bencana. Bagi kita sendiri khususnya dibulan ini rentang akan terjangkitnya penyakit, untuk itu menjaga kesehatan saat perubahan musim (pancaroba) sangatlah penting seperti istilah sedia payung sebelum hujan.
Ada beberapa tip’s yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan di musim pancaroba ini agar aktifitas kita tidak terganggu, yaitu sebagai berikut :
1. Beristirahat yang cukup setelah beraktifitas
Untuk dewesa 8 jam sehari.
Untuk Anak-anak 10 jam sehari.
2. Mengkonsumsi air minimal 2 liter /hari.
3. Konsumsi makanan untuk tubuh kita dengan mengikuti apa yang disarankan oleh para ahli yaitu makanan 4 sehat 5 sempurna.
4. Tambah asupan tubuh dengan Multi vitamin atau imunitas tubuh.
5. Juga bisa dengan cara yang alamiyah dengan mengkonsumsi madu dan habbatussauda (jintan hitam).
6. Jika bepergian bawalah payung untuk melindungi diri dari hujan dan saat berkendaraan bermotor pergunakan jas hujan.
7. Dan berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh bagi yang memiliki aktifitas padat mereka dapat berolahraga dengan melakukan joging didalam rumah atau sehabis sholat subuh.
Dan apabila penyakit telah menghinggapi diri kita atau keluarga jangan panik terlebih dahulu, lakukan pertolongan pertama dengan mengobati dengan obat-obatan yang bebas dijual sesuai dengan penyakit yang diderita. Jikalau belum sembuh juga selama tiga hari maka bawa kedokter terdekat.
Demikianlah sedikit tip’s yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan diri saat musim pancaroba ini.

Minggu, 22 Mei 2011

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP TOLAK LEGALISASI TANAMAN GANJA

Pemerintah Kabupaten Sumenep menolak legalisasi tanaman ganja, seperti keinginan sekelompok warga masyarakat yang tergabung dalam Lingkar Ganja Nusantara.

Bupati Sumenep, Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, mudah-mudahan usaha kelompok warga masyarakat yang ingin melegalkan tanaman ganja di Indoensia tidak terjadi, sebab jenis pohon tersebut, termasuk jenis narkoba, yang keberadaannya harus tetap dilarang, kecuali untuk pengobatan yang harus sesuai dengan kebutuhan dan prosedur.

Pihaknya menilai apabila tanaman ganja dilegalkan, bisa mengakibatkan pemuda dan remaja keranjingan menghisap ganja, sehingga merusak masa depan generasi bangsa.

”Banyak tantangan yang dihadapi pemuda dan remaja dimasa mendatang, sehingga kalau pohon ganja dilegalkan dan bebas ditanam wilayah Indonesia, saya tidak bisa membayangkan nasib pemuda dan pelajar dalam kurun waktu 10 hingga 25 tahun kedepan,”tegasnya.

Bupati berharap semua pihak terkait untuk merapatkan bariasan, guna menolak legalisasi tanaman ganja sekaligus tidak memberikan ruang bagi pihak manapun yang ingin melegalkan tanaman ganja.

”Dengan kekuatan yang ada di Indonesia ini, mari kita bersama-sama jangan memberikan ruang pada pihak yang ingin melegalkan tanaman ganja, mengingat jenis tanaman tersebut bisa merusak pemuda dan remaja,”ungkpanya.

Bupati menyatakan, hingga detik ini, pihaknya belum mendengar dan mendeteksi ada sekelompok warga masyarakat yang ingin melegalkan tanaman ganja. Dan pihaknya juga belum melakukan koordiansi dengan pihak terkait untuk menutup ruang untuk legalisasi tanaman ganja.

”Kami memang belum melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Kodim 0827 Sumenep terkiat dengan adanya legalisasi tanaman ganja, sebab baru mendengar ada sekelompok warga masyarakat yang menginginkan pemerintah melegalkan tanaman ganja.

Jumat, 20 Mei 2011

WASPADAI PERAHU LUAR PERUSAK EKOSISTEM LAUT

Beberapa titik rawan yang seringkali menjadi sasaran para perusak ekosistem laut, tetap menjadi sasaran operasi yang dilakukan DKP bersama petugas Polair, yang sudah menjalin kerjasama dalam beberapa tahun ini.

Berdasarkan beberapa tempat kejadian perkara yang banyak ditemukan adanya perusak ekosistem laut, yakni di sejumlah kepulauan, seperti kepulauan Sapeken, Masalembu, Kangean dan Giligenting.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep, Ir. Salimin Saat Wachdin, M.Si mengakui, dari beberapa pelaku yang tertangkap sebelumnya, ternyata mereka banyak dari luar Kabupaten Sumenep, yang selama ini memang sering melakukan penangkapan ikan di seputar pulau di Sumenep.

“Padahal, masyarakat setempat justeru menggunakan alat tangkap ikan tradisional sekali, namun nelayan yang datang dari luar justeru merusaknya,”ujarnya.

Para nelayan luar ini dengan membawa peralatan tangkap ikan serba modern yang dapat merusak ekosistim laut dan kehidupan didalamnya. Seperti halnya dengan menggunakan gardan yang dimodifikasi.

Selain menyapu semua jenis ikan besar dan kecil, juga dapat merusak dasar laut yang dikeruk alat gardan tersebut. Padahal, kekayaan yang ada didalamnya perlu tetap dijaga untuk anak cucunya mereka kelak.

Karena itu, Salimin berharap melalui kelompok masyarakat dimasing-masing kepulauan, hendaknya dapat lebih intens menjaga lingkungan lautnya dari tindakan nelayan luar yang sewenang-wenang melakukan pengrusakan di wilayahnya.

“Kami himbau masyarakat dapat segera melaporkan kepada pihak petugas terdekat, baik Polair maupun Polsek terdekat, sehingga segera dapat diantisipasi sebelum mereka melakukan aksinya.

Kamis, 19 Mei 2011

BERHARAP BANTUAN DBHCHT 2011 TINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI

Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap bantuan pengembangan modal usaha tembakau melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), bisa meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani.

Bupati Sumenep, Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si pada acara sosialisasi bantuan modal pengembangan usaha DBHCHT 2011 di Hotel Safari Jaya Sumenep, Kamis (12/05) mengatakan, kelompok petani tembakau penerima bantuan modal DBHCHT dalam mengelola dana tersebut penuh dengan tanggung jawab.

Bahkan, harus memanfaatkan bantuan DBHCT tersebut sesuai dengan kebutuhannya, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas komoditas tembakau yang mempunyai kadar nikotin rendah dan sesuai dengan kebutuhan pabrik tembakau, agar hasil produksi tembaku bisa mewujudkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani tembakau.

”Kami harapkan kelompok tani dengan bantuan pengembangan modal tersebut bisa meningkatkan pendapatannya, sekaligus mewujudkan kelompok tani mandiri yang berbasis bisnis, dan berkembang menjadi kelompok tani yang bermodal kuat untuk penanaman tembakau pada musim tanam selanjutnya,”jelasnya.

Bupati menyatakan, kelompok tani juga senantiasi berkoordinasi dengan pihak terkait, dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman tembakaunya.

”Selain itu, pihak terkait selalu berkoordinasi dengan gudang tembakau untuk mencari peluang pasar yang menguntungkan petani, agar gudang tembakau menerima produksi tembakau petani dengan harga yang layak,”ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Ir. Arief Rusdi mengatakan, bantuan modal pengembangan usaha kelompok petani tembakau DBHCHT 2011 sebanyak 130 kelompok, dan sebanyak 50 kelompok petani mendapat bantuan modal PAK pada tahun 2010.

”Masing-masing kelompok petani tembakau menerima kucuran dana sebesar Rp. 14.400.000,00 dan peralatan pasca panen, tapi untuk 50 kelompok petani yang terprogram pada PAK 2010, hanya menerima bantuan modal pengembangan usaha saja, sebab untuk bantuan peralatannya sudah menerima pada tahun lalu.

Singkong Transgenik, Varietas Tanaman Lahan Kering Pertama di Dunia

Siapa bilang lahan kering adalah lahan mati? Berkat inovasi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), lahan kering bisa menjadi lahan produktif yang menghasilkan tanaman pangan jenis singkong.
Singkongnya pun, bukan singkong biasa, namun jenis singkong transgenik pertama di dunia untuk varietas Indonesia. Singkong transgenik (Mannihot esculenta) adalah hasil penelitian rekayasa genetika tanaman pangan dalam menyiasati perubahan iklim yang lebih kering di masa depan.
”Gen penyandi phytoenesynthase (Psy) yang terlibat dalam biosintesis beta karoten pada ubi kayu (singkong) sudah diidentifikasi dan sudah di-sequence untuk konfirmasinya,” kata peneliti pada Puslit Biotekologi LIPI Prof. Dr. Enny Sudarmonowati, Senin (24/5) pekan lalu.
Menurut Enny, gen yang diperoleh ini akan diintroduksi kembali ke tanaman ubi kayu melalui transformasi genetik yang tekniknya telah dikuasai, sehingga, diharapkan tidak lagi mengalami kesulitan di masa datang.
Beta karoten yang diduga berkorelasi dengan ketahanan terhadap kekeringan, kata dia,  sudah bisa ditingkatkan dalam penelitian tersebut.
Upaya menghasilkan ubi kayu yang mengandung kadar amilosa lebih tinggi juga sedang dilakukan. Bahkan, upaya untuk menghasilkan ubi kayu dengan amilosa lebih rendah sudah sampai di lapang uji terbatas hingga generasi kelima dan merupakan riset ubi kayu transgenik pertama di dunia untuk varietas Indonesia.
Amilosa merupakan komponen pati selain amilopektin yang komposisinya secara alami adalah 20 persen untuk amilosa dan 80 persen untuk amilopektin. ”Amilosa jika dikurangi persentasenya akan semakin baik bagi pengolahan pada industri kertas dan tekstil karena pengolahannya menjadi lebih mudah. Di LIPI sudah terbukti kandungan amilosanya bisa dikurangi jadi hanya dua hingga tiga persen dari yang alaminya 20 persen dengan cara transgenik ini,” katanya.

Industri Farmasi
Sedangkan kadar amilosa tinggi (amilopektin rendah) diperlukan untuk industri pangan, khususnya makanan bagi orang yang memiliki masalah dengan pencernaan dan untuk obat-obatan pada industri farmasi.
Penelitian bioteknologi untuk pascapanen ubi kayu, menurut dia, juga sudah dilakukan, seperti untuk meningkatkan masa simpannya setelah panen dari lima hari ditingkatkan menjadi 12 hari.
Enny menambahkan, selain itu biofortifikasi (menambahkan zat gizi pada tanaman) juga sudah dilakukan terhadap singkong ini seperti memasukkan zat besi dan seng.
Belum lama ini, LIPI juga sukses menemukan tanaman sengon (Albazia Falcataria) transgenik pertama di dunia dari hasil penelitiannya. ”Insersi gen xyloglucanase telah berhasil dilakukan ke dalam tanaman sengon,” kata Enny.
Tanaman sengon transgenik yang mengandung gen xyloglucanase terbukti tumbuh lebih cepat dan mengandung selulosa lebih tinggi daripada tanaman kontrol di Fasilitas Uji Terbatas (FUT), sehingga berpotensi tumbuh lebih cepat saat dipindah dari FUT ke lapangan.

Selasa, 17 Mei 2011

Menikah Ideal Usia 20-35 untuk Wanita & 25-40 untuk Pria

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mewanti-wanti agar tidak menikah di usia muda. Usia muda artinya, usia yang belum matang secara medis dan psikologinya. Usia menikah ideal untuk perempuan adalah 20-35 tahun dan 25-40 tahun untuk pria.

"Perlu dipertimbangkan medis dan psikologisnya. Untuk perempuan, idealnya menikah di usia 20-35 tahun. Sedangkan untuk laki-laki beda 5 tahun yakni 25-40 tahun," ujar Kepala BKKBN Sugiri Syarif dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (17/5/2011).

Dia menjelaskan, pada umur 20 tahun ke atas, organ reproduksi perempuan sudah siap mengandung dan melahirkan. Sedangkan pada usia 35 tahun mulai terjadi proses regeneratif.

"Secara psikologis umur 20 juga mulai matang, bisa mempertimbangkan secara emosional dan nalar. Sudah tahu menikah itu tujuannya apa, untuk apa. Kalau menikah di usia 12 tahun mana tahu menikah itu bagaimana," sambung Sugiri.

Kebanyakan yang terjadi, tambahnya, menikah dini dikarenakan terjepit masalah ekonomi. Hal ini banyak dijumpai di pedesaan dan daerah tertentu di Indonesia yang masih sangat memegang pemikiran lama, di mana perempuan tidak perlu mendapat pendidikan tinggi karena banyak bergulat di dapur, kasur dan sumur.

"Kalau sudah selesai sekolah (seperti SD atau SMP) banyak yang langsung dinikahkan. Masih ada orangtua yang bangga kalau anaknya menikah usia muda, apalagi jika pasangannya kaya dan terkenal," lanjut Sugiri.

Selain itu, masih ada orangtua yang merasa bangga jika anaknya menikah di usia muda meski harus tidak melanjutkan pendidikan. "Sepertinya ada sebuah kebanggan kalau anaknya 'laku' atau masih muda namun telah dipinang orang," imbuhnya.

Nah, sedangkan perempuan yang menikah di atas 35 tahun dan setelah itu hamil, maka harus lebih hati-hati menjaga kehamilannya. Kala hamil di usia lebih dari 35 tahun maka harus rajin-rajin memeriksakan kehamilan. Di usia itu, kehamilan kurang lebih sama rentannya dengan kehamilan perempuan dengan usia di bawah 20 tahun.

Senin, 16 Mei 2011

Ciri-ciri Awal Sakit Jantung


Ciri-ciri awal orang yang mengidap penyakit jantung sangatlah bervariasi, tergantung dari penyakit jantung apa yang dialami. Memang benar, nyeri dada, seperti tertusuk, bisa saja merupakan ciri penyakit jantung jika yang Anda maksudkan adalah serangan jantung koroner akut.
Namun, tidak di semua tempat di area dada dapat dianggap sebagai serangan jantung akut. Tentunya ada tempat tertentu dan sering kali tidak hanya rasa seperti tertusuk. Bisa juga gejalanya disertai dengan rasa yang menjalar ke lengan, punggung, disertai keringat dingin, rasa berdebar-debar seperti tertekan benda berat, dan beberapa gejala lainnya.
Pada penyakit jantung yang disebabkan gagal jantung tentunya cirinya berbeda, bahkan bisa jadi tidak ada nyeri dada sama sekali dan dapat didominasi oleh rasa sesak napas, tidur tidak bisa telentang, kaki bengkak, tidak kuat berjalan jauh, dan masih banyak lagi.
Selain itu, juga masih banyak penyakit lain yang bisa saja bukan disebabkan gangguan jantung, melainkan memberikan gejala menyerupai penyakit jantung.  Oleh sebab itu, apa yang Anda rasakan belum tentu disebabkan oleh gangguan jantung. Kemungkinan organ lainnya juga tak boleh dilupakan. Nyeri otot dada pun dapat menyebabkan gejala seperti itu.
Untuk mengetahui penyebab pasti, tentu harus ada evaluasi terlebih dahulu sebelum bisa mengatakan Anda memiliki kelainan jantung. Saran saya, temui dokter yang Anda percaya karena sebaiknya pemeriksaan kondisi Anda dilakukan menyeluruh.
Melihat usia Anda yang masih muda, sangat jarang terjadi insiden serangan jantung atau gagal jantung. Namun, bukan tidak mungkin apabila mempertimbangkan faktor gaya hidup dan perilaku yang tidak sehat. Saya tidak tahu bagaimana hidup Anda selama ini, aktivitas sehari-hari yang bisa saja berpengaruh terhadap apa yang Anda alami saat ini. Semoga saran saya dapat membantu.

Budidaya Pisang


I. PENDAHULUAN
Pisang adalah tanaman buah , sumber vitamin, mineral dan karbohidrat. Di Indonesia pisang yang ditanam baik dalam skala rumah tangga ataupun kebun pemeliharaannya kurang intensif. Sehingga, produksi pisang Indonesia rendah, dan tidak mampu bersaing di pasar internasional. Untuk itu PT. NATURAL NUSANTARA merasa terpanggil untuk membantu petani meningkatkan produksi secara kuantitas, kualitas dan kelestarian (Aspek K-3).

II. SYARAT TUMBUH
2.1. Iklim
a. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis.
b. Kecepatan angin tidak terlalu tinggi.
c. Curah hujan optimal adalah 1.520 - 3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering.

2.2. Media Tanam
a. Sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
b. Air harus selalu tersedia tetapi tidak menggenang.
c. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.

2.3.Ketinggian Tempat
Dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
- Perbanyakan dengan cara vegetatif berupa tunas (anakan).
- Tinggi anakan untuk bibit 1 - 1,5 m, lebar potongan umbi 15 - 20 cm.
- Anakan diambil dari pohon yang berbuah baik dan sehat.
- Bibit yang baik daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit.

3.2. Penyiapan Bibit
- Tanaman untuk bibit ditanam dgn jarak tanam 2x2 m
- Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7- 9.

3.3. Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam
- Setelah dipotong, bersihkan tanah yang menempel di akar.
- Simpan bibit di tempat teduh 1 - 2 hari sebelum tanam.
- Buang daun yang lebar.
- Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dalam larutan POC NASA (1 - 2 tutup), HORMONIK (0,5 -1 tutup), Natural GLIO (1 - 2 sendok makan) dalam setiap 10 liter air, selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
- Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dalam air panas beberapa menit.

3.4. Pengolahan Media Tanam
- Lakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak.
- Gemburkan tanah yang masih padat
- Buat sengkedan terutama pada tanah miring dan buat juga saluran pengeluaran air.
- Dianjurkan menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan.

3.5. Teknik Penanaman
- Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat dan 30 x 30 x 30 cm pada tanah gembur.
- Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang dan 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
- Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September - Oktober).
- Siapkan campuran Natural GLIO dan pupuk kandang, caranya: Campur 100 gram Natural GLIO dengan 25 - 50 kg pupuk kandang, jaga kelembaban dengan memercikan air secukupnya, masukkan ke dalam karung, biarkan 1 - 2 minggu.
- Pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah.
- Tanah galian bagian atas dicampur Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang (0,5 - 1 kg per lubang tanam), tambahkan dolomit (0,5 - 1 kg/lubang tanam), pupuk kandang 15 - 20 kg/lubang tanam.
- Masukkan bibit dengan posisi tegak, tutup terlebih dulu dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur Natural GLIO, dolomit dan pupuk kandang, diikuti tanah galian bagian bawah. Catatan : pupuk kandang diberikan jika tersedia, jika tidak dapat diganti dengan SUPERNASA.
- Siram dengan larutan POC NASA (1 - 2 tutup), HORMONIK (0,5 tutup) dalam setiap 5 liter air. Untuk mendapatkan hasil lebih baik, POC NASA dapat diganti dengan POP SUPERNASA. Cara penggunaan POP SUPERNASA: 1 (satu) botol POP SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 5 liter air diberi 5 tutup larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon. -Penyiraman dilakukan 2 - 3 bulan sekali.
Data kebutuhan dan cara pemupukan, adalah sebagai berikut :

PUPUK
JUMLAH
KETERANGAN
UREA 207 (kg/ha) Berikan 2x setahun, dalam larikan yang mengitari rumpun lalu ditutup tanah
SP-36 138 (kg/ha) 6 bulan setelah tanam ( 2x dalam satu tahun )
KCl 608 (kg/ha) 6 bulan setelah tanam ( 2x dalam satu tahun )
Pupuk Kandang
0,8-10 (kg/ha)
Pupuk dasar, campur dengan tanah galian bagian atas
Dolomit
200 (kg/ha)
Pupuk dasar, campur dengan tanah galian bagian atas
POC NASA
20 (botol/ha)
Disiramkan 3 bulan sekali
SUPERNASA
10 (botol/ha)
4 bulan sekali
HORMONIK
10 (botol/ha)
Dicampur POC NASA disiram 3 bulan sekali

3.6. Pemeliharaan Tanaman
- Satu rumpun hanya 3 - 4 batang.
- Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan).
- Setelah 5 tahun rumpun dibongkar diganti tanaman baru.
- Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran dengan tanah.
- Penyiangan dan penggemburan jangan terlalu dalam.
- Pangkas daun kering.
- Pengairan harus terjaga. Dengan disiram atau mengisi parit saluran air.
- Pasang mulsa berupa daun kering ataupun basah. Tetapi mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.

3.7. Pemeliharaan Buah
- Potong jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir.
- Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus kantung plastik bening polietilen tebal 0,5 mm, diberi lubang diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Usahakan kantung menutupi 15 -45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah.
- Batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.

3.8. Hama dan Penyakit
3.8.1. Hama
a. Ulat daun (Erienota thrax.)
Menyerang daun. Gejala: daun menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun.

b. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
Menyerang kelopak daun, batang. Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan PESTONA.

c. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis)
Menyerang akar. Gejala : tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian: gunakan bibit yang tahan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.

d. Ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema.)
Menyerang bunga dan buah. Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.

3.8.2. Penyakit
a. Penyakit darah
Penyebab : Xanthomonas celebensis (bakteri). Menyerang jaringan tanaman bagian dalam. Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah. Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, dan membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

b. Panama
Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Menyerang daun. Gejala : daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

c. Bintik daun
Penyebab: jamur Cercospora musae. Menyerang daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian: : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

d. Layu
Penyebab : bakteri Bacillus sp. menyerang akar. Gejala: tanaman layu dan mati. Pengendalian : membongkar dan membakar tanaman yang sakit, Natural GLIO diawal tanaman

e. Daun pucuk
Penyebab : virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Menyerang daun pucuk. Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendalian: Mengendalikan kutu duan dengan Natural BVR, membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

3.9. Panen
- Ciri khas panen adalah mengeringnya daun bendera. Buah 80 - 100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat.
- Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih waktu memotong tandan.
- Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah.
- Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali.
- Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 - 10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.

Sabtu, 14 Mei 2011

Pendidikan Karakter Harus Dilaksanakan Bersama-sama

Profesor Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia periode 1993-1998, mengatakan bahwa Tema Hari Pendidikan Nasional yaitu, Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa, Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti, cocok untuk kondisi sekarang dan harus dilaksanakan secara bersama-sama.

“Itu perlu. Tapi saran saya, pendidikan karakter jangan hanya dilaksanakan Kementerian Pendidikan Nasional, dengan sasaran SD sampai Perguruan Tinggi. Tapi kementerian lainnya juga harus melaksanakannya,” kata Wardiman Djojonegoro setelah mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di halaman Kementerian Pendidikan Nasional, Senin (02/05)

Menurut Wardiman Djojonegoro, salah satu perilaku yang jauh dari karakter mulia adalah korupsi.

“Korupsi yang terjadi di mana-mana, itu kan tidak berkarakter? Karena itu, pendidikan karakter ini seharusnya dilaksanakan oleh semua elemen,

Pendidikan Karakter Terletak pada Aspek Afektif

Dalam sebuah wawancara usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di halaman gedung Kementerian Pendidikan Nasional, 2 Mei 2011, Mendiknas Prof. Mohammad Nuh, DEA. mengatakan, konsep pendidikan karakter sudah disiapkan sejak 2010. Pada tahun ajaran 2011-2012 mendatang, pendidikan karakter akan diterapkan di semua jenjang pendidikan, mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Pendidikan Tinggi.

Lalu karakter seperti apa yang hendak ditanamkan ke diri peserta didik, terutama siswa-siswi di jenjang pendidikan dasar (Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama)? Sikap seperti apa yang diharapkan muncul pada diri siswa? Lalu bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran di sekolah? Bagaimana pula evaluasi terhadap penerapan pendidikan karakter di sekolah? Berikut ini petikan wawancara dengan Dr. Bambang Indriyanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kemdiknas, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin sore (9/5):


Bagaimana konsep pendidikan karakter?
Sekarang pencanangan pendidikan karakter masih bersifat pencanangan dalam arti kebijakannya dulu. Ditjen Pendidikan Dasar sebetulnya sudah merintis program-program pendidikan karakter. Pendidikan karakter dimensinya berbagai macam, ada dimensi kreativitas, kejujuran, kedisiplinan.
Seperti pendidikan lalu-lintas, itu pendidikan karakter yang menekankan dimensi disiplin. Pendidikan antikorupsi, kita juga sudah terapkan. Juga ada pendidikan lingkungan hidup. Ini sebetulnya merupakan dimensi-dimensi pendidikan karakter yang sudah diterapkan di jenjang pendidikan dasar.
Nanti ketika sudah dicanangkan, kita akan memperluas dan melihat bagaimana kebijakan lebih lanjut. Paling tidak Ditjen Pendidikan Dasar telah mengambil inisiatif. Permasalahannya pada inventory saja, reinventing yang sudah kita lakukan. Kita lebih luas-formalkan menjadi satu bagian dari pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar.


Selain nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan kreativitas, apalagi nilai-nilai lain yang diangkat sehingga siswa menginternalisasi nilai-nilai tersebut?

Kita melihat, sebenarnya, karakter bukan pada aspek kognitif, tapi aspek afektifnya. Cuma aspek afektif tidak bisa teraktualisasi secara maksimal tanpa ada kognitif. Orang menjadi jujur, juga harus tegas. Karena definisi kejujuran itu memerlukan pertimbangan-pertimbangan intelektual sehingga dia bisa tidak kelihatan naif saat jujur. Kreativitas juga sebuah aspek yang non-kognitif, tetapi untuk bisa kreatif orang juga harus cerdas dalam mengaktualisasikan kreativitas tersebut.


Apakah penerapan pendidikan karakter dalam bentuk mata pelajaran?
Ada dua track yang akan kita lakukan. Kita integrasikan di mata pelajaran (intrakurikuler) dan ekstrakurikuler. Seperti pendidikan lalu lintas, di ekstrakurikuler bagaimana anak bisa menghargai pengguna jalan. Pendidikan antikorupsi lewat warung kejujuran. Tentang lingkungan hidup, bagaimana mereka menanam pohon di sekolah dan memelihara kebersihan sekolah. Lalu ada pendidikan akhlak mulia, bagaimana anak-anak terlibat dalam kegiatan-kegiatan keagaman di sekolah.


Karakter apa yang hendak dibentuk sehingga seorang anak dapat dikatakan berkarakter?
Karakter itu, kan, semacam nilai-nilai gabungan (komposit). Ada satu pihak yang disiplin dan pandai, disiplin dan jujur, disiplin dan kreatif, ada juga kreatif dan disiplin. Kombinasi-kombinasi. Kita sekarang belum mempunyai suatu alat ukur untuk mengukur keberhasilan pendidikan karakter. Sekarang kita masih mengarahkan bahwa keberhasilan anak dalam mengikuti program pendidikan tidak hanya pintar saja, tetapi paling tidak pintar dan jujur, pintar dan berakhlak mulia. Kreatif tentunya juga kita harapkan.


Apakah karakter bisa diukur?
Kalau dari ilmu sosial bisa diukur, cuma kita harus menggunakan konstrak-konstrak yang jelas tentang apa yang namanya berkarakter.


Apa sekarang sedang dirumuskan?
Kita lihat perkembangan, tetapi sekali lagi kita sudah melakukan pembinaan-pembinaan tentang kejujuran, kedisiplinan, dan kreativitas. Tinggal reinventing saja. Di-inventory, diidentifikasi tentang apa yang sudah kita lakukan pada jalan yang benar atau belum. Insya Allah itu sudah pada jalan yang benar karena sudah berlangsung umum.


Apakah dilakukan evaluasi terhadap penerapan pendidikan karakter di sekolah?
Langkah pertama akan kita lihat bagaimana keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang mencerminkan disiplin. Itu saja dulu. Kalau mereka sudah terlibat di situ, sudah kita anggap keberhasilan pada tahap awal.


Siapa yang melakukan evaluasi?
Pemerintah Pusat, Ditjen Dikdasmen waktu itu.


Bentuknya seperti apa?
Pemantauan-pemantauan tentang keterlibatan anak, belum pada perubahan sikap.


Pakai instrumen?
Iya, yang mengukur keterlibatan.


Pendidikan karakter diawali dari keinginan mengubah perilaku siswa. Kira-kira dalam jangka pendek dan menengah, perilaku apa yang diharapkan berubah, seperti tak lagi tawuran?
Perubahan sikap bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Kita harus tahu bahwa sekolah tidak bisa mengontrol perilaku anak ketika di luar ruang kelas. Dari sudut padang pedagogis, ruang kelas anak tidak hanya ruang kelas dalam arti konvensional. Tetapi ketika dia ada di luar, itu ruang kelas anak di mana dia berguru pada orang dewasa. Ini yang kita katakan tidak independen, steril dari pengaruh-pengaruh di luar kehidupan ruang kelas itu.


Berarti harus ada upaya melibatkan orangtua dan masyarakat?
Sebetulnya yang mudah harus ada role model, contoh. Contoh itu anggota masyarakat, anggota partai. Guru contoh langsung. Orangtua juga. Dalam sudut pandang pedagogis, ruang kelas itu ruang kelas tanpa dinding, borderless classroom. Ini yang tidak bisa guru kendalikan. Siswa, kan, tidak boleh dihadapkan pada nilai-nilai yang kontradiktif. Apa yang diajarkan sekolah harus kurang-lebih sejalan dengan apa yang ada di luar ruang kelas.


Jadi tolak ukurnya susah untuk ditentukan?
Tidak susah, tetapi seberapa lama itu bertahan, itu yang susah. Apakah ketika dia lulus, kita jamin bekerja. Pendidikan hanya memberikan dasar dengan harapan ketika dia bekerja akan seperti waktu sekolah.

Cara Terbaik Mencuci Seprai

Mencuci seprai bukan pekerjaan yang mudah. Ukurannya yang besar membuat Anda harus benar-benar jeli melihat ada-tidaknya noda di seprai tersebut. Usai mencuci, membilas seprai hingga benar-benar bersih juga merupakan PR tersendiri. Agar seprai Anda bisa tahan lama, perhatikan cara mencucinya berikut ini.

* Hindari mencuci seprai dengan air hangat dan mengeringkannya dengan udara yang panas, karena panas bisa melemahkan serat-serat kain.
* Gunakan deterjen yang ringan, dan tunggu hingga busanya menjadi encer sebelum memasukkan seprai ke dalam mesin cuci. Deterjen yang belum encer bisa mengubah warna bahan seprai tersebut. Selain itu, jangan menggunakan deterjen terlalu banyak. Bila Anda tidak membilasnya sampai benar-benar bersih, seprai akan terasa kaku. Gunakan deterjen separuh dari yang direkomendasikan pada label kemasan, lalu tambahkan secangkir cuka putih pada air bilasan untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen.
* Hindari bahan pencerah atau pemutih, karena kandungannya melemahkan serat dan mengubah warnanya. Agar seprai berwarna putih tetap cerah, tambahkan 1/4 cangkir perasan jeruk nipis ke dalam air bilasan.
* Keringkan seprai dengan pengaturan suhu yang rendah atau medium pada mesin cuci. Seprai yang dikeringkan dalam suhu yang terlalu panas akan membuat serat-seratnya mudah lapuk.
* Simpan seprai yang sudah benar-benar kering di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari paparan sinar matahari secara langsung.
   
* Setiap tempat tidur setidaknya harus memiliki tiga set seprai, agar dapat dipakai bergantian setiap minggu. Jangan lupa pasangkan seprai dengan sarung bantal dan gulingnya masing-masing, agar penampilan tempat tidur Anda lebih rapi dan lebih menyenangkan.

Selasa, 10 Mei 2011

MUI: Fatwa Larangan NII di Pemerintah

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Aminuddin Ya'qub mengatakan, pihaknya belum dapat mengeluarkan fatwa bahwa Negara Islam Indonesia (NII) adalah ajaran sesat. Pasalnya, menurut Aminudin, wujud nyata tentang organisasi gerakan tersebut masih abu-abu atau belum jelas.
"NII merupakan gerakan underground karena namanya bisa NII KW IX, KW III, atau bisa bermacam-macam. Nah, dalam memfatwakan itu, kita harus memanfatwakan yang zohir (nyata). Misalnya, seperti gerakan Ahmadiyah dan Lia Eden, kita fatwakan karena memang ada gerakannya ada wujud organisasinya," kata Aminuddin seusai mengikuti seminar bertajuk "Membongkar Skenario Jahat di Balik NII" di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (10/5/2011).
Aminuddin menambahkan, untuk mengeluarkan fatwa tersebut sebenarnya tidak sulit. Walau belum secara formal, MUI pernah mengeluarkan keputusan bahwa ajaran dan paham yang dikembangkan oleh NII menyimpang dari ajaran Islam. "Ini juga merupakan sebuah keputusan MUI meskipun belum dikeluarkan fatwa formal karena ajaran NII tersebut tidak mewajibkan shalat. Kita tinggal menunggu saja dari pihak lainnya yang bisa mengungkap struktur organisasi tersebut," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Aminuddin, pihaknya terus melakukan upaya untuk mencegah meluasnya ideologi tersebut. Upaya tersebut dituangkan dalam hasil penelitian mengenai ajaran sesat NII yang telah disampaikan di beberapa institusi, seperti Mabes Polri dan Kementerian Agama.
"Bola sekarang ada di tangan pemerintah, kriminal ada di tangan kepolisian, persoalan pendidikan di Pesantren Al-Zaytun ada di tangan Kementerian Agama. MUI tidak memiliki kewenangan untuk eksekusi,

JATI EMAS



Jati Emas, usia 5-15 Tahun Bisa Dipanen

Bibit jati emas yang dikembangkan dari biji oleh Multi Inovasi Mandiri yang lebih tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan yang berasal dari kultur jaringan. Hal ini disebabkan sistem perakaran pada bibit dari biji lebih sempurna dan mempunyai akar tunjang yang bisa masuk kedalam tanah (vertikal) sehingga mampu menjangkau kedalaman air tanah, lebih stabil kondisinya, dan memperkecil kematian bibit di kebun. Dari garis keturunan tetap termasuk bibit unggul karena induknya juga berasal dari jati emas/jati unggulan. Biaya pengadaan bibit dan perawatan lebih murah karena tidak memerlukan perawatan khusus.



Kehadiran tanaman jati emas merupakan terobosan baru dalam mengantisipasi kelangkaan bahan baku industri kayu, rehabilitasi lahan kritis, dan pencegahan kerusakan hutan tanaman jati. Tanaman jati emas merupakan bibit unggul hasil budidaya sistem kultur jaringan dikembangkan pertama kali dalam laboratorium, yang tanaman induknya pada mulanya berasal dari negara Myanmar. Jati emas sudah sejak tahun 1980 ditanam secara luas di Myanmar dan Thailand. Area penanamannya mencakup luas ribuan hektar. Sementara Malaysia menyusul penanaman jati emas secara meluas di tahun 1990. Di Indramayu, Jawa Barat sejak tahun 1999 telah dilakukan penanaman jati emas sampai satu juta pohon.

Tanaman jati emas sudah bisa dipanen mulai umur 5 - 15 tahun, yang selain keuntungan berupa pertumbuhan yang cepat, juga tumbuh dengan seragam dan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Apabila tanaman jati konvensional berumur 5 tahun baru berdiameter 3,5 cm dan tinggi 4,0 m maka jati emas pada umur yang sama (5 - 7 tahun) sudah mempunyai kayu yang berdiameter 27,0 cm dan tinggi pohon 16 m. Dibandingkan dengan jenis kayu pertukangan lain, kualitas kayu jati emas lebih baik, lagipula volume penyusutan hanya 0,5 kalinya.

Penanaman jati emas cocok untuk daerah tropis terutama pada tanah yang banyak mengandung kapur. Tanah yang ideal adalah tanah jenis aluvial dengan kisaran pH 4,5 sampai 7. Dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah dataran rendah (50 - 80 m dpl) sampai dataran tinggi dengan ketinggian 800 m dpl. Tanaman ini diketahui sangat tidak tahan dengan kondisi tergenang air, sehingga area pertanaman jati emas mutlak membutuhkan sistem drainase yang baik. Kisaran curah hujan antara 1.500 - 2.000 mm/tahun. Pola tanam untuk jati emas biasanya dilakukan secara monokultur dengan jarak tanam 2 x 2,5 m. Dalam satu hektar lahan bisa ditanam sebanyak 2.000 tanaman. Apabila diterapkan pola tanam tumpang sari, dengan jarak tanam 3 x 6 m maka dalam satu hektar bisa ditanam 555 pohon. Lubang tanam dibuat berukuran panjang, lebar dan dalam sebesar 60 cm.

Tingginya animo penanaman jati emas didorong oleh faktor-faktor seperti analisa keuntungan yang menggiurkan, cepatnya pengembalian modal, nilai investasi yang relatip rendah, dan tingkat produktivitas tanaman yang sangat tinggi. Lagipula kebutuhan pasar internasional akan produk kayu jati yang baru terpenuhi 20 % dari Indonesia merupakan jaminan pemasaran yang sangat berprospek. Harga bibit jati emas untuk pembelian di atas 5.000 pohon sekitar Rp 12.000 / pohon (dalam Jawa) dan Rp 17.500 / pohon untuk daerah luar Jawa. Produksi pohon jati emas antara lain dilakukan oleh Perum Perhutani.
Perkiraan Hasil Panen Kayu Jati Emas (2.000 pohon per hektar)
Masa Panen

Panen (pohon)
Sisa (pohon)
Tinggi (m)
Diameter (cm)
Volume (m3)
»Tahun ke-5

1.000
1.000
12
20
300
»Tahun ke-10

350
650
15
27
238
»Tahun ke-15

650
0
17
37
949

Sabtu, 07 Mei 2011

Teknik budidaya cabe jamu

IKLIM merupakan salahsatu faktor lingkungan yang sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe jamu. Cabe jamu memerlukan air, tetapi tidak boleh berlebihan. Saat berbuah, tanaman ini memerlukan banyak air. Curah hujan dalam satu tahun yang terus turun tanpa adanya musim kemarau yang cukup, akan berakibat jelek tetapi tanpa hujan pun membawa dampak yang buruk.
Idealnya tanaman cabe jamu memerlukan curah hujan rata-rata 1.250-2.500 mm per tahun dengan pH tanah antara 4,0-6,5 optimal dengan pH 5,5-6,5.
A. Persiapan Tanam
Siapkan lahan yang terlebih dahulu telah dibersihkan dari pohon-pohon, perdu, rumput-rumputan dan gulma. Lahan yang akan digunakan harus benar-benar bebas dari pohon-pohon tinggi, karena cabe jamu tidak dapat berkembang baik di bawah naungan.
B. Penanaman
Saat penanaman yang paling baik adalah saat musim hujan, kira-kira pada bulan Oktober sampai Desember. Penanaman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu disemaikan di dalam polybag atau ditanam langsung di lokasi.
1. Penanaman dengan disemaikan
- Bibit stek ditanam di dalam polybag yang telah diisi tanah, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:2:3.
- Polybag ditata rapi di atas bedengan dan ditutup dengan naungan (alang-alang atau plastik).
- Penyiraman bibit di persemaian harus hati-hati, karena kebutuhan air sangat minim. Apabila terjadi kelebihan air siraman, maka bibit akan mati.
2. Penanaman langsung
Penanaman langsung dapat dilakukan lewat dua sistem, yaitu penanaman bibit lebih dulu kemudian menyusul tanaman panjatan (inang) atau sebaliknya.
Dalam setiap lubang ditanam bibit antara enam sampai delapan bibit. Pohon panjatan (inang) biasanya digunakan tanaman dadap (Eryhrina Sp), kajaran (Castanza argentea), siwalan (Sorassus Spp) dan kelor (Moringa ofeifera sanife).
Jarak tanam yang dilakukan biasanya adalah jarak tanam monokultur dan diversifikasi. Untuk jarak tanam monokultur 2x2,5 meter dan jarak tanam diversifikasi 2x4 meter atau 2x6 meter. Untuk menghindari kekeringan, sebaiknya dilakukan penyiraman setiap pagi dan sore.
C. Pemeliharaan
Pemeliharaan bukan hanya pada tanaman tetapi juga pada tanahnya. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi:
1. Penyiangan
Dilakukan dengan cara biasa, yaitu membersihkan semua tumbuhan pengganggu secara mekanis bersamaan dengan pengolahan tanah secara ringan. Di saat penyiangan dilakukan, perlu juga ada beberapa perlakuan khusus, yaitu:
- Pengikatan sulur panjat pada tiang atau tanaman penyangga. Tunas yang tumbuh dipanjatkan dengan jalan mengikatkan dengan tali pada pohon panjatan.
- Pembentukan tanaman dengan cara mengarahkan tunas atau sulur yang tumbuh ke atas ke arah samping, sehingga tanaman cabe jamu menjadi rimbun. Cara ini untuk memudahkan saat dilakukan pemetikan buah.
2. Pemupukan
Meskipun cabe jamu dapat tumbuh dan menghasilkan di tanah-tanah kering atau tandus, namun lama kelamaan tanah tersebut akan mengalami kekurangan unsur hara. Untuk mengembalikan kondisi tanah menjadi subur, perlu dilakukan pemupukan yang menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) dan pupuk nonorganik.
  3. Pemangkasan
Pemangkasan pohon panjatan dilakukan pertama kali apabila tanaman sudah merambat. Pemangkasan selanjutnya dilakukan menurut keperluan, dilakukan apabila panjatan terlalu rimbun, sehingga menghasilkan tajuk yang bagus dengan intensitas cahaya dan sirkulasi udara sangat baik.
4. Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabe jamu belum banyak, tetapi ada beberapa hama dan penyakit yang perlu diwaspadai:
- Tanaman penggerek batang panjatan
Hama ini dikendalikan dengan kultur teknis lewat pemberian pupuk berimbang, pengaturan jarak tanam dan menjaga kebersihan kebun.
- Penyakit kuning
Pengendalian dilakukan secara kultur teknis dengan menggunakan bibit dari tanaman yang sehat, mengatur jarak tanam serta mengatur pengairan kebun pada satu musim hujan. Secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan fungisida, atracolzonip, difolatan 4F.
C. Pemungutan dan Pengolahan Hasil
1. Pemungutan
Pemungutan hasil dilakukan apabila buah-buah sudah ada yang masak di pohon. Buah yang siap dipanen terlihat dari warnanya yang cerah atau mengkilat. Ada yang coklat dan ada yang merah, tergantung varietas. Sebaiknya buah jangan diambil pada saat kondisinya sudah terlalu matang, karena kalau terlalu matang kualitasnya jelek.
Pemetikan biasanya dilakukan dengan cara selektif, dengan memetik buah-buah yang ada di pohon dan yang benar-benar tua atau masak. Pemetikan dapat dilakukan dengan cara memetik langsung buah dengan tangan. Pemetikan dilakukan selang satu bulan dari panen awal. Untuk panen bisa dilakukan tiga kali dalam setahun, bahkan memungkinkan dilakukan empat kali selama curah hujan cukup. Hasil pemetikan tergantung dari banyaknya buah dan kemampuan masing-masing pemetik.
Untuk produksi rata-rata per pohon, dipengaruhi oleh umur tanaman, keadaan lingkungan dan cara pemeliharaan.
2. Pengolahan hasil
Cabe yang telah dipanen sebaiknya langsung direbus kira-kira 20 menit. Kemudian ditiriskan, dan dijemur sampai kadar air tinggal 7,5 persen. Pengeringan dengan panas matahari yang baik, dapat dilakukan selama lima hari. Setelah kering, cabe dimasukkan dalam karung dan siap untuk dijual.

Jumat, 06 Mei 2011

Lemhanas Minta Polri Tindak Tegas NII

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) meminta Polri menindak tegas terhadap gerakan-gerakan Negara Islam Indonesia (NII). "Kami minta aparat penegak hukum tidak ragu-ragu lagi dalam menindak gerakan NII," kata Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji di Jakarta, Jumat (6/5).

Menurut dia, gerakan NII telah mempengaruhi pola pikir seseorang yang tidak sesuai dengan koridor empat kesepakatan nasional, sehingga menjadi ancaman keutuhan NKRI. "Berdasarkan laporan yang masuk, gerakan tersebut telah mempengaruhi pola pikir, sehingga bisa menjadi ancaman," kata Budi.

Bahkan, lanjut dia, berdasarkan laporan dari perguruan tinggi, sejumlah mahasiswa yang menjadi korban atas gerakan NII, sebelum direkrut NII memiliki Indeks prestasi (IP) yang tinggi. Namun sayangnya, lanjut Budi, setelah masuk ke dalam gerakan NII, indeks prestasi para mahasiswa itu menurun drastis.

Lebih jauh dia mengatakan, masalah NII telah menimbulkan keresahan masyarakat dan kalangan mahasiswa pada khususnya. "Permasalahan tersebut harus segera diatasi dan ditangani secara cerdas dan bijak melalui penggunaan aksi-aksi lunak dan penegakan hukum secara tegas dan terukur," katanya.

Selain masalah NII, Lemhanas juga memprioritaskan pada isu-isu terkini, yakni korupsi, terorisme, konflik horizontal dan Ahmadiyah. "Lemhannas RI telah dan akan terus melakukan kajian-kajian secara komprehensif mengingat permasalahan-permasalahan tersebut telah meresahkan masyarakat,

Kamis, 05 Mei 2011

KIM SINAR PELITA SUMENEP RAIH JUARA I LOMBA CCK

Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Sinar Pelita Kabupaten Sumenep meraih Juara pertama pada Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (CCK) Kelompok Informasi Masyarakat se Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pamekasan tahun 2011.

Kepala Bidang Jaringan Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa Timur, Dra. Isromi Farida, M.Si mengatakan, setelah melalui penilaian yang dilakukan dewan juri beberapa waktu lalu, sebanyak 4 Kabupaten terpilih sebagai peserta final Lomba Cerdik Cermat Komunikatif KIM tingkat Bakorwil Pamekasan.

Berdasarakan hasil keputusan dewan juri, akhirnya KIM Sinar Pelita Kabupaten Sumenep tampil sebagai Juara pertama, sehingga KIM Sinar Pelita terpilih sebagai duta Bakorwil Pamekasan pada grand final Pekan KIM tingkat Propinsi Jawa Timur 2011 bersama dengan pemenangan KIM Bakorwil lainnya di Jawa Timur.

“Juara I masing-masing KIM di tingkat Bakorwil berhak untuk tampil pada lomba Pekan KIM Jawa Timur 2011, dan pesertanya, yakni Juara I Bakorwil Pamekasan, Bakorwil Malang, Bakorwil Madiun dan Bakorwil Bojonegoro,”tegasnya.

Isromi Farida menyatakan, pada lomba Pekan KIM tingkat Jawa Timur 2011, masing-masing KIM diantaranya menampilkan potensi didaerahnya yang dikemas dalam pameran dan kegiatan KIM lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep, Drs. Miftahol Karim, MM mengungkapkan, agar penampilan KIM Kabupaten Sumenep tidak mengecewakan pada final lomba pekan KIM Jawa Timur tahun ini, pihaknya sudah berencana untuk meningkatkan pembinaan pada KIM Sinar Pelita.

“Pembinaan tersebut diantaranya yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh KIM Sinar Pelita, diantaranya potensi produk unggulan di Desa Kebundadap Timur Kecamatan Saronggi, pembinaan IT dan lainnya,”ungkapnya.

Miftahol Karim menambahkan, pada lomba Pekan KIM Propinsi Jawa Timur 2011, menargetkan KIM Sinar Pelita menjadi Juara pertama.

Sementara itu, Lomba Cerdik Cermat KIM se Bakorwil Pamekasan 2011, KIM Sinar Pelita Sumenep keluar sebagai Juara I dengan nilai 78,32, Juara II KIM Suka Maju Kabupaten Pamekasan dengan nilai 74,58, Juara III KIM Angrek Kertajaya Surabaya dengan nilai 71,17, dan sebagai Juara Harapan KIM Melati Kabupaten Sidoarjo dengan nilai 62.

Rabu, 04 Mei 2011

WAKIL GUBERNUR MINTA MASYARAKAT PULAU, JAGA EKOSISTEM LAUT

Pemerintah Propinsi Jawa Timur meminta warga masyarakat di Kecamatan kepulauan untuk ikut aktif menjaga laut, sebagai upaya melestarikan ekosistem laut di wilayah Kabupaten Sumenep.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf, saat rombongan Forpimda melakukan kunjungan di Desa Keramian Kecamatan (Pulau) Masalembu, Jum’at (29/04) mengatakan, warga masyarakat di Kecamatan kepulauan, wajib untuk menjaga kelestarian ekosistem luat, sebab laut merupakan ladang utama mata pencaharian kehidupan bagi nelayan.

Untuk itu, pihaknya meminta warga masyarakat nelayan untuk tidak menggunakan cara-cara yang bisa merusak ekosistem laut pada saat menangkap ikan.

”Kami harapkan nelayan jangan menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan, karena bisa merusak ekossitem laut, seperti terumbu karang dan lainnya. Itu dilakukan demi menjaga kelestarian ekosistem laut untuk kehidupan cucu-cucu kita di masa mendatang,”tegasnya.

Wakil Gubernur menyatakan, pihaknya sangat berterima kasih pada nelayan di Kabupaten yang memiliki tekad dan keinginan untuk ikut menjaga melestarikan ekosistem laut.

”Sekali lagi saya mewakili Bapak Gubernur mengucapkan terima kasih pada nelayan yang ikut menjaga kelestarian ekosistem laut, dengan tidak menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan,”ungkapnya.

Sementara itu kunjungan di Desa Keramian Kecamatan (Pulau) Masalembu, selain Bupati Sumenep, Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si juga dihadiri Bupati Sampang dan Wakil Bupati Pamekasan, serta pimpinan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten yang lain

Pendidikan Wajib Belajar 9 Tahun

Landasan pokok keberadaan sistem pendidikan nasional adalah UUD 45 Bab XIII, Pasal 31, ayat (1) Yang menyatakan bahwa: Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Hal ini mengandung implikasi bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu memberi kesempatan belajar yang seluas-luasnya kepada setiap warga negara. Dengan demikian, dalam penerimaan seseorang sebagai peserta didik, tidak dibenarkan adanya perlakuan yang berbeda yang didasarkan atas jenis kelarruin, agama, ras, suku, Tatar belakang sosial dan tingkat kemampuan ekonomi.

Program pendidikan wajib belajar di Indonesia telah dirintis sejak tahun 1950. Dalam UU nomor 4 tahun 1950 jo UU nomor 12 tahun 1954 telah ditetapkan bahwa setiap anak usia 8-14 tahunterkcna pendidikan wajib belajar. Namur program pendidikan wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah belum dapat berialan sebagaimana mestinya, karena adanya pergolakan pohtik secara tetus-menerus. (A. Daliman, 1995:138).

Gerakan pendidikan wajib belajar sebagai suatu gerakan secara nasional dan sekaligus sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional dimulai sejak Pelita IV. Pada hari pendidikan nasional tanggal 2 Mel 1984 secara resm'l Presiders Suharto mencanangkan dimulainya pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan wajib belajar.

Pada tahap im penyelenggaraan pendidikan wajib belajar masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Berbeda dengan pendidikan wajib belajar tahun 1950, maka pendidikan wajib belajar tahun 1984 ini lebih diarahkan kepada, anak-anak usla, 7-12 tahun.

Dua kenyataan mendorong segera (illaksanakannya gerakan pendidikan wajib belajar tersebut. Kenyataan pertama, ialah masih adanya anak usia 7-12 tahun yang belum pernah bersekolah atau putus sekolah pada tingkat sekolah dasar, Pada tahun 1983 terdapat sekitar 2 juta anak usia 7-12 tahun yang terlantar dan putus sekolah pada tingkat sekolah dasar.

Sedangkan pada saat dicanangkannya pendidikan wajib belajar pada tahun 1984 masih terdapat anak berusia 7-12 tahun sekitar kurang lebih 1,5 juta orang yang belum bersekolah. Kenyataan kedua, ialah adanya keinginan pemerintah untuk memenuhi ketetapan GBHN yang telah mencanturnkan rencana penyelenggaraan pendidikan wajib belajar sejak GBHN 1978 maupun GBHN 1983. Gerakan pendidikan wajib belajar yang dimulai 2 Mel 1984 dipandang sebagai 9

pemenuhan janji pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dasar secara cukup dan memadai, sehingga cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang termaksud dalam Pembukaan UUD 1945 segera dapat diwujudkan. (Haris Mudjiman, 1994:1-2).

Peningkatan pendidikan wajib belajar menjadi pendidikan wajib belalar 9 tahun dengan harapan terwujud pemerataan pendidikan dasar (SD dan SLIP) yang bermutu serta lebih menjangkau penduduk daerah terpencil. Hal ini sesuai dengan UU No: 2 tahun 1989 tentang stern pendidikan nasional, kemudian lebih dipertegas lagi di dalam Undang-Undang RI No: 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional sebagaimana yang tertuan pada pasal 34 sebagai berukut:

(1) Setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar.

(2) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terse­lenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.

(3) Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

(4) Ketentuan mengenai wajib belajar sebagaimana di­maksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Di dalam GBHN 1993, dicantumkan bahwa pemerintah harus berupaya untuk memperluas kesempatan pendidikan baik pendidikan dasar, pendidikan menengah kejuruan, maupun pendidikan profesional, melalui jalur sekolah dan jalur luar sekolah. Dalam rangka memperluas kesempatan belajar pendidikan dasar, maka pada tanggal 2 Mel 1994 pemerintah mencanangkan program pendidikan wajib belajar 9 tahun. lebih lanjut dikemukakan bahwa tahap penting dalam pembangunan pendidikan adalah meningkatkan pendidikan wajib belajar 6 tahun menjadi 9 tahun. (Sri Hadjoko Wirjornartorio, 1995:49, Ahmadi, 1991:74,182).

Pendidikan wajib belajar 9 tahun menganut konsepsi pendidikan semesta (universal basic education), yaitu suatu wawasan untuk membuka kesempatan pendidikan dasar. Jadi sasaran utamanya adalah menumbuhkan aspirasi pendidikan orang tua dan peserta didik yang telah cukup umur untuk mengikuti pendidikan, dengan maksud untuk meningkatkan produktivitas angkatan kerja secara makro.

Maksud utamanya adalah agar anak-anak memiliki kesempatan untuk terus belajar sampai dengan usia 15 tahun, dan sebagai landasan untuk belajar lebih lanjut baik dijenjang pendidikan lebih tinggi maupun di dunia kerja. (Kelompok PSDM, 1992, Adiwikarta, 1988).

Pelaksanaan pendidikan wajib belajar 9 tahun telah diatur lebih luas di dalam UU No: 20 tahun 2003. Bahwa sistem pendidikan nasional memberi hak kepada setiap warga negara memperoleh pendidikan yang bermutu dan juga berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat (pasal 5 ayat 1 dan 5).

Bagi warga negara yang memiliki kelainan emosional, mental, intelektual, dan atau sosial serta warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

Demikian juga warga negara di daerah terpencil atau terkebelakang serta masyarakat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus (pasal 5 ayat 2, 3 dan 4). Lebih jauh dijelaskan bahwa pendidikan wajib belajar 9 tahun bagi anak usia 7 sampai 15 tahun harus diselenggarakan oleh pemerintah (pusat), pemerintah daerah, dan masyarakat tanpa dipungut biaya. (Arifin, 2003: 11).

Merujuk pada paparan yang telah dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa ciri-ciri pelaksanaan pendidikan wajib belajar-9 tahun di Indonesia adalah; (1) tidak bersifat paksaan melainkan persuasif, (2) ddak ada sansi hukum, (3) tidak diatur dengan Undang-Undang tersendiri, dan (4) keberhasilan diukur dengan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin menmigkat.

Wardiman Djojonegoro, (1992) mengemukakan alasan-alasan yang melatar belakangi dicanangkannya program pendidikan wajib belajar 9 tahun bag, semua anak usia 7-15 mulai tahun 1994 adalah:

1. Sekitar 73,7% angkatan kerja Indonesia pada tahun 1992 hanya berpendidikan Sekolah Dasar atau lebih rendah, yaltu mereka tidak tamat Sekolah Dasar, dan tidak pernah sekolah. Jauh ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN, seperti Singapura.

2. Dan' sudut pandang kepentingan ekonorm', pendidikan, dasar 9 tahun merupakan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang dapat member, nilal tambah lebih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan rata-rata pendidikan dasar 9 tahun, ditnungkinkar. bagi mereka dapat memperluas wawasannya dalam menciptakan kegiatan ekonomi secara lebih beranekaragam (diversified).

3.Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin besar peluang untuk lebih mampu berperan serta sebagai pelaku ekonomi dalam sektor-sektor ekonomi atau sektor-sektor industri.

4. Dari segi kepentingan peserta didik, peningkatan usia wajib belajar dari 6 tahun menjadi 9 tahun akan memberikan kematangan yang lebih tinggi dalam penguasaan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Dengan meningkatnya penguasaan kemampuan dan keterampilan, akan memperbesar peluang yang lebih merata untuk meningkatkan martabat, kesejahteraan, serta makna hidupnya.

5.Dengan semakin meluasnya kesempatan belajar 9 tahun, maka usia minimal angkatan kerja produktif dapat ditingkatkan dari 10 tahun menjadi 15 tahun.

Berdasarkan alasan-alasan yang melatarbelakangi dicanangkan program-program pendidikan wajib belajar 9 tahun sebagaimana yang dikemukakan di atas, memberikan gambaran bahwa untuk mencapai peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang dapat memberi nilai tambah pada diri individu (masyarakat) itu sendiri mengenai penguasaan ilmu engetahuan, keterampilan, yang dapat mengantar kepertumbuhan ekonomi, peningkatan produktivitas kerja, martabat, dan kesejahteraan hidupnya, hanya dapat dicapai lewat penuntasan pelaksanaan pendidikan untuk semua.

C. Pendidikan Wajib Balajar 9 Tahun dan Peningkatan Kualitas SDM

Sejak awal kemerdekaan para pendiri negara (the founding fathers)

telah memiliki komitmen untuk memenuhi hak asasi rakyatnya untuk lemperoleh pendidikan, seperti yang termaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mencantumkan tujuan nasional;mencerdaskan kehidupan bangsa yang secara konstitusional menjelma ke dalam pasal 31 UUD 1945, ayat (1) yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran, sedang ayat (2) menegaskan kepada pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional.

Sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2, maka berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, maka tujuan pendidikan nasional ditetapkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam, rangka meencerdaskan kehidupan bangsa, untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab (Arifin, 2003:29).

Pendidikan nasional berfungsi sebagi alat utama untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mute kehidupan dan martabat bangsa. Pendidikan pada hakekatnya merupakan indirect investment bagi proses produksi dan direct investment bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (human quality).

Pendidikan akan meningkatkan dan mempertinggi kualitas tenaga kerja, sehingga memungkinkan tersediinya angkatan kerja yang lebih terampil, handal dan sesuai dengan tuntutan pembangunan serta meningkatkan produktivitas nasional. (A. Daliinan, 1995:138, Adiwikata, 1988).

Berbagai penelitian di sejumlah negara maju telah membuktikan bahwa pendidikan rnen-iililci kontribusi yang sangat tinggi terhadap produktivitas nasional, dan dapat meningkatkan pendapatan nasional (national income).

Sedangkan menurut Muhibbin Syah yang merujuk kepada pernikiran jean Piaget dan L. Kohlberg mengemukakan bahwa pendidikan dilihat dan' sudut psikososial merupakan upaya penumbuh kembangan sumber daya manusia melalui proses hubungan interpersonal yang berlangsung dalam lingkungan masyarakat yang terorganisir dalam hal ini masyarakat pendidikan dan keluarga. (Muhibbin Syah, 1995).

Pandangan yang harnpir senada dikemukakan oleh Lawrence E. Shapiro (199), Daniel Goleman (1997), bahwa pendidikan berperan untak mengembangkan kecerdasan kognitif dan kecerdasan emosional, lalu la menambahkan bahwa kedua kederdasan ini harus di capai secara bersama-sama, sebab betapa banyak orang yang rneniffiki kederadasan kognitif yang tinggi, tetapi kederdasan emosionalnya rendah sehingga la gagal dalam menjalangkan togas yang diembangnya.

Adapun Kecerdasan Ernosional yang dimaksudkan oleh Daniel Goleman adalah mencakup kesadaran diri, kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, berempati, serta kecepatan sosial.

Dengan merujuk pada paparan di atas, maka untuk mencapai keberhasilan atau kesuksesan harus melalui pendidikan, oleh karma itu pemerintah Indonesia telah bertekad, sebagaimana yang dirumuskan dalam GBHN 1988. Untuk mendukung dunia bare dituntut kualitas manusia Indonesia yang mernadat.

Karena itu, pendidikan dasar 6 tahun yang dicanangkan 1984 dipandang tidak mencukupi dan perlu ditingkatkan menjadi pendidikan dasar 9 tahun yang mulai dipermaklumkan oleh Presiders Soeharto pada tanggal 2 Mei 1994, yang bertepatan pada hari Pendidikan nasional.

Pendidikan dasar 9 tahun diharapkan bahwa setup warga negara akan memiliki kemampuan untuk memahami dunianya, mampu menyesuaikan diri bersosiahsasi dengan perubahan masyarakat dan jaman, mampu meningkatkan mutu kehidupan baik secara ekonomi, sosial budaya, politik dan biologis, serta mampu meningkatkan martabatnya sebagai manusia warga negara dari masyarakat yang maju. Dalam duni baru ini setiap orang harus memiliki potensi untuk bekerja di berbagai bidang dimanapun )uga. (Soedijarto. 1985:5, Vembrirto, 1987)

Jika perluasan dan mutu pendidikan dilakukan di dalam kerangka keterkaitan, maka pendidikan dasar 9 tahun secara langsung berfungsi sebagai strategi dasar dalam upaya: (1) mencerdaskan kehidupan bangsa karena diperuntukkan bagi semua warga negara tanpa membedakan golongan, agama, suku bangsa, dan status sosial ekonomi; (2) menyiapkan tenaga kerja industri masa depan melalui pengernbangan kemampuan dan keterampilan dasar belajar, serta dapat menunjang ter­ciptanya pemerataan kesempatan pendidikan kejuruan dan profesional lebih lanjut; dan (3) membina penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena melalui wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun ini memungkinkan untuk dapat memperluas mekanisme seleksi bagi seluruh siswa yang memiliki kemampuan luar biasa untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. (Sir Hardjoko Wirjomartono, :995:49-50).

Pandangan yang hampir senada dikemukakan oleh Khaeruddin (1995), gerakan wajib belajar 9 tahun pada dasarnya mempunyai maksud meningkatkan kualitas bangsa. Melalui pelaksanaan wajib belajar 9 tahun di harapkan setiap warga negara Indonesia memiliki kemampuan dasar yang diperlukan dalam kehidupan bangsa yang lebih tinggi, sehingga secara politis mereka akan lebih menyadari hak dan kewajiban, dan sebagai warga negara serta mampu berperan serta sebagai tenaga pembangunan yang lebih berkualitas.

Dalam PP nomor 29 tahun 1990 dapat kita lihat adanya dua sasaran yang ingin dicapai yaitu ; (1) pembekalan kemampuan dasar yang dapat dikembangkan melnlw' kehidupan; (2) kemampuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan Hadari Nawawi (1994), tujuan pendidikan dasar adalah untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara clan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

Pendidikan wajib belajar 9 tahun secara hukum merupakan kaidah yang bermaksud mengintegrasikan SD dan SLTP secara konsepsional, dalam and tanpa pemisah dan merupakan satu satuan pendidikan, pada jenjang yang terendah. Pengintegrasian secara konsepsional yang menempatkan SD dan SLTP sebagai kesatuan program, dinyatakan melalui kurikulumnya yang berkelanjutan atau secara berkesinambungan. Kedua bentuknya tidak diintegrasikan secara fisik dengan tetap berbentuk dua lembaga yang terpisah, masmg-masingy dengan kelompok belajar kelas I sampai dengan Kelas VI untuk SD dan Kelas I sampai Kelas III untuk SLTP. (Hadari Nawawi, 1994:351).

Peran dan fungsi serta tanggung jawab pendidikan semakin besar bahkan menentukan, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang bermutu ini ditentukan dukungan dari berbagai faktor, yaitu pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan luar sekolah, pendidikan dasar, pendicilkan menengah serta pendidikan tinggi.

Sejarah menunjukkan bahwa faktor terpendng yang menentukan keberhasilan suatu bangsa bukanlah melimpahnya kekayaan alam melainkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam era kedua kebangkitan nasional, SDM yang berkualitas adalah yang :

1. Memihki kemampuan dan menguasai keahlian dalam suatu bidang yang berkaitan dengan Ipt

2. Mampu bekerja secara profesional dengan orgientasi mutu dan keunggulan;

3. apat menghasilkan karya-karya unggul dan mampu bersaing cara global sebagai hash dari keahhan dan profesionalismenya. avidiman Suryohadiprodjo. 1987, Faisal, 246-252).

Dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebuah bangsa akan sanggup belajar dari kenyataan yang serba dinamis, sanggup mencari jalan alternatif pemecahan masalah, serta sanggup mengembangkan pola-pola pemikiran yang pada akhirnya akan dapat melahirkan strategis persaingan unggul di era global.

Berdasarkan dengan semua kenyataan yang dipaparkan di atas, pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun bukanlah susuatukemeNvahan i suatu keharusan dan kebutuhan bukan Baja bagi negara dan arakat melainkan bag, setup warga negara. Masalahnya yang dihadapi adalah bagaimana keharusan clan kebutuhan Itu dapat dirasakan al kebutuhan setup warga negara dan bukan kebutuhannya para at dan tokoh masyarakat.

Inilah tantangan dan tanggung jawab para pejabat pemerintah terutama di lingkungan Departemen Pendidikan danKebudayaan serta Departemen Dalam Negeri. Untuk berupaya menjadikan setiap anggota masyarakat merasakan bahwa memperoleh pendidikan dasar 9 tahun adalah kebutuhannya.

Program pendidikan wajib belajar 9 tahun pada hakekatnya berfungsi memberikan pendidikan dasar bag, sedap warganegara agar masing-masing memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan clan kemampuan dasar yang diperlukan untuk dapat berperan Berta dalam kehiclapan bermasyarakat, berbangsa clan bernegara.

Dalam konteks pembangunan nasional wajib belajar 9 tahun adalah suatu usaha yang harus dilakukan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar memiliki kemampuan untuk memelihara dunianya, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, mampun mern'ngkatkan kualitas hidup dan martabatnya, dan wajib belajar diartikan sebagai pemberian kesemptan belajar seluas-luasnya kepada kelompok usla sekolah untuk mengikuti pendidikan dasar tersebut.

Gerakan Pendidikan wajib belajar 9 tahun merupakan perwujudan konstitusi serta tekat pernerintah dan seluruh rakyat Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pembangunan pendidikan merupakan upaya menuju peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan tercapainya salah satu tujuan nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa artinya meningkatkan kecerdasan kognitif dan kecerdasan emosional.

Wajib belajar pada hakekatnya untuk memenuhi hak asasi setiap warganegara untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua (education for all). Tujuan adalah agar setiap warganegara memperoleh pengetahuan dan kemampuan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara