BERANDA

Jumat, 20 Mei 2011

WASPADAI PERAHU LUAR PERUSAK EKOSISTEM LAUT

Beberapa titik rawan yang seringkali menjadi sasaran para perusak ekosistem laut, tetap menjadi sasaran operasi yang dilakukan DKP bersama petugas Polair, yang sudah menjalin kerjasama dalam beberapa tahun ini.

Berdasarkan beberapa tempat kejadian perkara yang banyak ditemukan adanya perusak ekosistem laut, yakni di sejumlah kepulauan, seperti kepulauan Sapeken, Masalembu, Kangean dan Giligenting.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep, Ir. Salimin Saat Wachdin, M.Si mengakui, dari beberapa pelaku yang tertangkap sebelumnya, ternyata mereka banyak dari luar Kabupaten Sumenep, yang selama ini memang sering melakukan penangkapan ikan di seputar pulau di Sumenep.

“Padahal, masyarakat setempat justeru menggunakan alat tangkap ikan tradisional sekali, namun nelayan yang datang dari luar justeru merusaknya,”ujarnya.

Para nelayan luar ini dengan membawa peralatan tangkap ikan serba modern yang dapat merusak ekosistim laut dan kehidupan didalamnya. Seperti halnya dengan menggunakan gardan yang dimodifikasi.

Selain menyapu semua jenis ikan besar dan kecil, juga dapat merusak dasar laut yang dikeruk alat gardan tersebut. Padahal, kekayaan yang ada didalamnya perlu tetap dijaga untuk anak cucunya mereka kelak.

Karena itu, Salimin berharap melalui kelompok masyarakat dimasing-masing kepulauan, hendaknya dapat lebih intens menjaga lingkungan lautnya dari tindakan nelayan luar yang sewenang-wenang melakukan pengrusakan di wilayahnya.

“Kami himbau masyarakat dapat segera melaporkan kepada pihak petugas terdekat, baik Polair maupun Polsek terdekat, sehingga segera dapat diantisipasi sebelum mereka melakukan aksinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar