A. Pengertian
1. Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6
tahun) merupakan masa keemasan (golden
age) dimana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk
tugas perkembangan selanjutnya. Masa awal kehidupan anak merupakan masa
terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan
otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif).
2. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani anak sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya serta memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut.
a. PAUD berfungsi membina, menumbuhkan, dan
mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk
perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki
kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
b. PAUD
bertujuan:
1. membangun
landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab;
2. mengembangkan potensi kecerdasan spiritual,
intelektual, emosional, dan sosial
peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang
edukatif dan menyenangkan.
C. . Prinsip-Prinsip Pendidikan
Anak Usia Dini
Dalam melaksanakan Pendidikan anak usia dini
hendaknya menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.
Berorientasi
pada Perkembangan Anak
Dalam melakukan
kegiatan, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan
perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan
perbedaan secara individual. Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan
perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke
rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an ke rasa
sosial.
2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada
kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya
pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik
perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa, motorik, dan sosio
emosional.
3.
Bermain sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan cara belajar anak usia dini. Melalui bermain anak bereksplorasi untuk mengenal lingkungan
sekitar, menemukan, memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, dan
kesimpulan mengenai benda di sekitarnya.
Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitn dengan
pengalamannya.
4.
Lingkungan yang kondusif
Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan
serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan bermain anak.
5. Berpusat pada anak
Pembelajaran
di PAUD hendaknya menempatkan anak sebagai subyek pendidikan. Oleh karena itu,
semua kegiatan pembelajran diarahkan atau berpusat pada anak. Dalam pembelajaran
berpusat pada anak, anak diberi kesempatan untuk menentukan pilihan,
mengemukakan pendapat dan aktif melakukan atau mengalami sesndiri. Pendidik
bertindak sebagai pembimbing atau fasilitator.
6. Menggunakan
pembelajaran terpadu
Pembelajaran pada
pendidikan anak usia dini menggunakan pembelajaran terpadu. Dimana setiap
kegiatan pembelajaran mencakup
pengembangan seluruh aspek perkembangan anak. Hal ini dilakukan karena antara
satu aspek perkembangan dengan aspek perkembangan lainnya saling terkait. Pembelajaran
terpadu dilakukan dengan menggunakan tema sebagai wahana untuk mengenalkan
berbagai konsep kepada anak secara utuh.
7. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup
Proses
pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan berbagai kecakapan hidup agar anak dapat
menolong diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab, memiliki disiplin diri
serta memperoleh keterampilan yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
8. Menggunakan berbagai media edukatif dan
sumber belajar
Media dan
sumber pembelajaran memanfaatkan lingkungan
sekitar , nara sumber dan bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik
/guru.
9. Dilaksanakan secara bertahap
dan berulang–ulang
Pembelajaran bagi anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap,
dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Untuk mencapai
pemahaman konsep yang optimal maka penyampaiannya dapat dilakukan secara
berulang
10. Aktif, Kreatif,
Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan
Proses
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat
dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang
menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak
untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan
secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses pembelajaran.
11. Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Pelaksanaan stimulasi pada anak usia dini dapat
memanfaatkan teknologi untuk kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio,
televisi, komputer. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran
dimaksudkan untuk memudahkan anak memenuhi rasa ingin tahunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar